JOMO, Trend Wisata Baru Lebih Modern dari FOMO

Senin 04-11-2024,15:30 WIB
Reporter : Dimas Satriyo
Editor : Dimas Satriyo

Radarpena.co.id,Jakarta - Seperti halnya fesyen, tren wisata juga mengalami perubahan yang signifikan tiap tahunnya. Menyoal hal tersebut, pakar wisata serta banyak situs perjalanan giat membaca arah tren wisata yang akan terjadi seiring berjalannya waktu.

Baru-baru ini, pakar wisata telah "meramal" akan munculnya tren perjalanan wisata Joy of Missing Out (JOMO), alih-alih perjalanan Fear of Missing Out (FOMO) pada tahun mendatang.

Namun, apa sebenarnya tren JOMO ini? Menurut situs pemesanan Vrbo, wisatawan akan lebih banyak mengurangi perasaan FOMO mereka, dan sebaliknya lebih senang merasakan JOMO.

"Perjalanan JOMO berarti melakukan lebih sedikit kegiatan saat liburan untuk melarikan diri dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari dan menginap di kabin yang nyaman atau rumah tepi pantai yang damai dan meningkatkan relaksasi dan memulihkan hubungan," ucap Vrbo.

BACA JUGA:Cara Ampuh Mengatasi FOMO, Hidupmu Dijamin Tenang dan Tenang

Selain itu, menurut Vrbo, pandangan wisatawan kini beralih kepada perspektif liburan yang optimis-minimalis, mengenyahkan tekanan untuk terus mengikuti arus tren media sosial.

Sebagai antitesis FOMO, perjalanan JOMO ini menawarkan wisatawan cara baru untuk berwisata, yakni dengan lebih tenggelam dalam setiap perjalanan yang dilakukan dan fokus pada relaksasi dan pelarian diri.

 

Tren wisata JOMO ini akan membuat wisatawan merasa lebih bebas melakukan apa saja, tanpa perlu memikirkan hal-hal viral di media sosial dan tanpa harus "disetir fyp (for your page) dan algoritma".

Melansir Euronews, dua pertiga wisatawan Inggris mengatakan tren ini mengurangi stres dan kecemasan, dan hampir setengah dari mereka mengatakan mereka merasa lebih lepas dari tanggung jawab sehari-hari.

BACA JUGA:Tips Bermedia Sosial yang Sehat, FOMO dan Masalah Mental Menjauh!

Ya, bukankah itu adalah tujuan sebenarnya dari liburan? Lepas dan bebas dari rutinitas yang dilakukan tiap harinya.

Kita tak perlu sibuk mencari dan merasa tergesa-gesa mendatangi destinasi-destinasi viral, dengan perasaan takut akan ketinggalan hype-nya.

BACA JUGA:Dampak Negatif Media Sosial Bagi Kesehatan Mental Generasi Z: Fomo hingga Krisis Identitas

Cara terbaik menikmati perjalanan wisata JOMO ini adalah dengan jauh dari keramaian, seperti menginap dari rumah pantai, bermalam di pondok tepi danau terpencil, atau berbaur bersama warga lokal di pedesaan dan belajar bertani.

Kategori :