RADARPENA.DISWAY.ID - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyatakan bahwa target investasi Indonesia pada tahun 2025 adalah sebesar USD 120 juta, yang setara dengan sekitar Rp1.900 triliun.
Rosan menjelaskan bahwa target investasi ini meliputi investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"Target investasi untuk tahun depan adalah sekitar US$120 juta, yang mencakup investasi dari luar negeri dan lokal," kata Rosan saat memberikan sambutan di Gala Dinner bersama duta besar negara sahabat yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, pada malam Jumat, 1 November 2024.
BACA JUGA:
- Anggota DPRD Kota Bandung Bahas Perda Pengendalian Minol untuk Ditindak Tegas Pelanggaran
- Daftar 21 Pasal UU Cipta Kerja Diubah MK, Termasuk Soal Libur 1 untuk 6 Hari Kerja
Dalam gala dinner bersama duta besar negara sahabat, Rosan menekankan kebutuhan untuk meningkatkan investasi, khususnya di sektor energi yang berfokus pada ekspor.
Dia menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi energi terbarukan sekitar 3.700 gigawatt, yang berasal dari berbagai sumber seperti panel surya, energi matahari, hidro, biomassa, dan geotermal atau panas bumi.
"Kami berharap untuk menarik lebih banyak investasi, terutama di sektor energi terbarukan yang berfokus pada ekspor. Potensi energi terbarukan Indonesia mencapai sekitar 3.700 gigawatt, yang berasal dari panel surya, energi matahari, hidro, biomassa, dan geotermal," ujarnya.
Rosan menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi geotermal terbesar di dunia, terutama di daerah Jawa, dan berkeinginan untuk mendorong investasi di sektor ini.
BACA JUGA:
- Gegara Tanda Tangan, Tom Lembong Jadi Tersangka Korupsi Impor Gula Meski Tak Terima Aliran Dana
- Viral Driver Taksi Online Dipukul Penumpang yang Disuruh Turun, Kini Berakhir Damai
Peningkatan investasi di sektor energi terbarukan sangat penting untuk memenuhi komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon menjadi net-zero pada tahun 2060.
Menteri Investasi juga menyatakan bahwa meskipun Indonesia memiliki potensi besar, pelaksanaan investasi perlu dilakukan melalui kolaborasi yang baik antara semua pihak.
Dengan kerja sama yang kuat, Rosan yakin bahwa Indonesia dapat memanfaatkan potensi energi untuk kemajuan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.
"Jadi, kita memiliki potensi yang besar, tetapi kita tidak dapat mencapainya sendirian; kita perlu bekerja sama," kata Rosan.