Johnny Andrean, Bos J.CO Donuts yang Perusahaannya Digugat Perkara Pembayaran Utang

Kamis 31-10-2024,15:38 WIB
Reporter : Dimas Satriyo
Editor : Dimas Satriyo

Radarpena.co.id,Jakarta - PT J.CO Donuts and Coffee kembali digugat oleh PT Kawan Berkarya Mandiri dalam perkara penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) pada Jumat, 25 Oktober 2024. Majelis hakim di Pengadilan Negeri (PN) Niaga Jakarta Pusat akan menyidang gugatan dengan nomor perkara 316/Pdt.Sus-PKPU/2024/PN Niaga Jkt.Pst tersebut pada Senin, 4 November 2024.

Permohonan gugatan PKPU terhadap PT J.CO Donuts and Coffee bukan yang pertama kali terjadi. Pada Maret lalu, PT Kawan Berkarya Mandiri dan PT Hero Supermarket Tbk juga mengajukan gugatan PKPU, tetapi akhirnya dicabut pada Kamis, 2 Mei 2024. 

“Mengabulkan pencabutan permohonan PKPU oleh Pemohon PKPU I dan Pemohon PKPU II,” bunyi putusan dalam Direktori Pusat Mahkamah Agung (MA). Lantas, siapa pendiri J.CO Donuts and Coffee? 

 

Profil Pendiri J.CO Donuts and Coffee

Melansir repository.uin-suska.ac.id, PT J.CO Donuts and Coffee merupakan perusahaan gerai makanan yang menawarkan produk donat dan kopi yang didirikan oleh pengusaha salon asli Indonesia, yaitu Johnny Andrean. Setelah memperkenalkan franchise BreadTalk ke pasar tanah air pada 2003, dia mengembangkan bisnis butik makanan lain berupa donat. 

Pada 26 Juni 2005, gerai waralaba makanan cepat saji J.CO Donuts and Coffee yang pertama resmi beroperasi di kawasan Supermal Karawaci, Tangerang, Banten. Namun, berdasarkan informasi yang tertera di situs resminya, gerai pertamanya di Indonesia disebut dibuka pada Mei 2006.

BACA JUGA:Terbukti Mengecewakan, Lagu Debut MEOVV 'MEOW' Dikritik Habis-Habisan Oleh Kritikus Musik

Dalam waktu satu tahun, Johnny berhasil membuka 16 gerai di kota-kota besar di Indonesia dengan mempekerjakan 450 orang, seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, Pekanbaru, dan Makassar. J.CO Donuts and Coffee pun kini melakukan ekspansi hingga ke Malaysia, Singapura, Filipina, Hong Kong, dan Arab Saudi. 

Sebelum gerai J.CO Donuts and Coffee yang pertama dibuka, Johnny membutuhkan waktu lama untuk menggarap bisnisnya itu, yaitu sekitar tiga tahun. Alasannya mendirikan gerai makanan baru berawal dari kebiasaannya yang kerap kali melakukan perjalanan bisnis ke Amerika Serikat dan sering mencicipi berbagai jenis donat. 

Dari situ, Johnny mulai terinspirasi untuk memulai usaha donat khas Amerika Serikat. Pada awalnya, dia berniat menjalin kerja sama dengan perusahaan franchise asal Negeri Paman Sam, tetapi gagal karena keterbatasan varian produk yang ditawarkan dan proses pemantauan mutu. Akhirnya, dia memutuskan untuk memproduksi donatnya sendiri dengan konsep, bentuk, dan rasa yang mirip dengan yang berada di Amerika Serikat. 

Johnny memilih mengimpor semua mesin dalam proses pembuatan produk J.CO Donuts and Coffee dari Amerika Serikat. Lebih dari 50 persen bahan-bahan bakunya juga berasal dari luar negeri, seperti cokelat dari Belgia, susu dari Selandia Baru, serta kopi bubuk dari Italia dan Costa Rica. Hal tersebut dilakukannya untuk memastikan produk yang ditawarkan berkualitas premium. 

BACA JUGA:Baru Debut dan Berpotensi, Netizen Korea Sayangkan Sedikitnya Konten Grup MEOVV: Tipikal YG

Sebelumnya, nama J.CO Donuts and Coffee sempat menjadi sorotan di media sosial karena diduga melakukan praktik pemasaran upselling. Diketahui, upselling merupakan teknik penjualan dengan cara mengundang konsumen untuk membeli barang yang lebih mahal atau tambahan lainnya untuk memperoleh pendapatan lebih banyak. 

Dugaan itu berawal dari unggahan sebuah akun TikTok pada Selasa, 23 Mei 2023. Warganet tersebut merasa dicurangi dengan teknik upselling yang dilakukan karyawan J.CO Donuts and Coffee cabang Graha Cijantung, Jakarta Timur. 

Kategori :