Pada hari ke 120. Ketika janin sudah menjadi gumpalan daging dan memiliki tubuh yang sempurna, Allah memerintahkan malaikat untuk meniupkan ruh kepada janin.
Setelah itu malaikat itu diperintah Allah untuk mencatat empat perkara yaitu rezekinya, ajalnya, amalnya, dan apakah dia celaka atau bahagia.
BACA JUGA:
- Mengenal Tauhid : Inti dari Konsep Ketuhanan dalam Islam
- 7 Ciri-ciri Orang yang Mendapat Kasih Sayang Allah SWT Berdasarkan Al-Quran dan Hadits
Hal ini tertulis dalam Hadist Bukhari dan Muslim
إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُونُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُونُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيهِ الرُّوحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٍّ أَوْ سَعِيدٍ
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Sesungguhnya seseorang di antara kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari berupa nuthfah (air mani), kemudian menjadi 'alaqah (segumpal darah) selama waktu yang sama, kemudian menjadi mudhghah (segumpal daging) selama waktu yang sama, kemudian diutuslah malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya, dan malaikat itu diperintahkan untuk mencatat empat perkara: rezekinya, ajalnya, amalnya, dan apakah dia celaka atau bahagia."
(HR. Bukhari no. 3208 dan Muslim no. 2643)
Ketika ruh sudah ditiupkan maka itulah tanda dimulainya kehidupan seseorang. Tubuh yang kita miliki sekarang hanyalah bersifat sementara didunia ini. Ketika kita sudah mati, ruh kita yang telah ditiupkan oleh Allah akan kembali kepadanya.
Demikian penjelasan mengenai bagaimana Allah menciptakan manusia. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambahkan ilmu baru untuk anda. Sekian terima kasih.
(Mikail Mohammad Imam Muda)