Radarpena.co.id,Jakarta - Setiap tahunnya, terjadi perubahan signifikan dalam tren hiburan dan hobi. Termasuk sepanjang 2024 menuju 2025. Terkadang pergeseran ini terjadi begitu halus sehingga tak disandari, namun terasa begitu nyata dampaknya.Indonesia Millennial Gen Z Report 2025 memetakan ciri khas, mintar, dan kecenderungan generasi Millenials dan Genz dalam bidang entertainment dan hobi.
1. Kembalinya gelora semangat nostalgia dari film dan musik jadul di kalangan Millenials dan Gen Z
Nostalgia terlihat jelas memiliki pengaruh yang besar bagi generasi Milenial dan Gen Z di Indonesia tahun ini, terutama dalam bidang hiburan. Tak hanya tren sesaat, nostalgia menjadi cara bagi generasi masa kini untuk terhubung dengan media yang digemari.Hal ini terlihat dari kesuksesan banyaknya film hingga musik yang diremake hingga dihidupan kembali di 2024.
Sekitar 70 persen dari generasi ini merasakan ikatan yang kuat dengan film jadul, 68 persen dengan musik, dan 60 persen dengan acara TV. Angka ini menunjukkan adanya ikatan emosional yang mendalam dengan media dari masa lalu mereka.Menonton ulang film klasik atau acara TV lama memberikan kenyamanan dan mengenang masa muda mereka, terutama dengan bantuan platform streaming yang membuat karya-karya ini lebih mudah diakses dengan sentuhan modern. Salah satu franchise lawas yang menunjukkan kesuksesan di era masa kini adalah IP Keluarga Cemara.
Namun, selain nostalgia, ada pula dorongan yang semakin kuat untuk menyeimbangkannya dengan konten baru. Sekitar 58 persen dari millenials dan gen z menyukai adaptasi baru dari media lama, sementara 56 persennya menyambut kebangkitan kembali karya lama. Akan tetapi 34 persen merasa kewalahan dengan banyaknya konten nostalgia.Hal ini menunjukkan adanya permintaan akan cerita baru yang inovatif, yang bisa memadukan kenyamanan nostalgia dengan ide-ide segar. Pembuat konten perlu berhati-hati karena terlalu banyak mengandalkan nostalgia dapat menyebabkan kejenuhan di kalangan penonton.
BACA JUGA:Uang Ratusan Juta Raib! Diduga Kena Tipu, Amanda Manopo Spill Wajah Pelaku
2. Bangkitnya Teater Musikal Indonesia: Berkat Sosmed dan Fans Setia
Panggung teater kembali menggelar pertunjukan di Jakarta sejak akhir 2022. Di tahun 2024, semakin banyak pertunjukan teater merajalela di Jakarta yang melahirkan inovasi baru.Tak bisa dipungkiri jika media sosial berperan besar untuk memperkenalkan kembali teater musikal. Selain itu, saat ini teater musikal sudah memiliki penikmat yang loyal.
Tak bisa dipungkiri jika media sosial berperan penting dalam kebangkitan teater musikal saat ini. Tim produksi memanfaatkan Instagram dan YouTube untuk menjangkau penonton baru."Ini adalah pengingat tentang kemungkinan tak terbatas untuk berkembang dan tumbuh menggunakan berbagai platform dan menciptakan format konten beragam," jelas Aulion, konten kreator dan penginisiasi Musikal Dangdut Kukejar Kau Sayang.Di sisi lain, dukungan pemerintah untuk menciptakan fasilitas memadai sangat penting. Terlebih karena euforia yang dirasakan penonton bisa tersampaikan dengan sempurna jika hadir secara langsung.
Kemajuan teknologi dan penggunaan sosial media ternyata tidak selalu memberikan dampak positif. Maraknya platform menonton online yang legal dan ilegal membuat masyarakat terbiasa menikmati konten secara gratis.Sementara itu, untuk menyaksikan teater musikal secara langsung, penonton harus mengeluarkan uang yang beragam. Namun, Aulion menyadari jika teater musikal memiliki penonton setia yang bersedia membayar untuk menikmati pengalaman teater.
BACA JUGA:Heboh! Cara Jalan Azizah Salsha saat Catwalk Tuai Kritik Pedas dari Netizen
3. Alasan Konser Musik dan Lagu Viral Jadi Tren di Media Sosial
Sejak COVID-19 tak lagi membatasi ruang gerak masyarakat di tempat umum, konser-konser musik menggeliat dengan banyaknya musisi luar negeri yang konser di Indonesia, ditambah festival-festival musik berskala besar yang gak kalah ngetren.Selain itu, perkembangan musik di media sosial juga makin pesat dengan makin digemari platform-platform seperti YouTube, Instagram, hingga TikTok dengan tren-tren baru yang muncul.
Hal ini tak terlepas dari dorongan Gen Z dan Milenial, yang menjadikan konser musik sebagai gaya hidup dan memiliki sebuah arti penting di kehidupan mereka.