Dengan merencanakan menu untuk beberapa hari ke depan, kamu dapat mengurangi kemungkinan membuang makanan yang tidak habis.
Ini berarti kamu juga berkontribusi dalam mengurangi limbah makanan, yang berdampak positif bagi lingkungan.
4. Menghemat Biaya
Food prep bisa membantu menghemat biaya. Membeli bahan makanan dalam jumlah besar untuk beberapa hari seringkali lebih murah daripada membeli bahan makanan setiap hari atau makan di luar.
Selain itu, kamu juga bisa menghindari pemborosan dengan merencanakan apa yang akan kamu makan.
Jenis-Jenis Food Prep
1. Batch Cooking
Batch cooking berarti memasak satu jenis makanan dalam jumlah besar sekaligus. Contohnya, kamu bisa memasak satu pot besar sup atau kari, kemudian dibagi menjadi porsi yang lebih kecil.
BACA JUGA:
- 7 Makanan Terenak di Indonesia Versi Taste Atlas: Nikmatnya Kuliner Nusantara, Sudah Coba Semuanya?
- 5 Kuliner Legendaris Khas Betawi yang Mulai Sulit Ditemukan, Kamu Pernah Coba yang Mana?
Kemudian selebihnya bisa disimpan di lemari es atau freezer untuk dikonsumsi selama beberapa hari ke depan. Metode ini cocok untuk makanan yang bisa tahan lama dan mudah dipanaskan kembali.
2. Pre-portioning
Pre-portioning adalah memisahkan makanan yang sudah dimasak menjadi beberapa porsi yang siap dikonsumsi.
Misalnya, setelah kamu memasak nasi dan ayam, kamu bisa langsung memisahkan ke dalam beberapa kotak makan, sehingga saat waktu makan tiba, kamu tinggal memanaskannya.
3. Ingredient Prep
Jika kamu lebih suka makanan yang fresh setiap hari, kamu bisa melakukan persiapan bahan-bahan mentah. Misalnya, memotong sayuran, mencuci beras, atau merendam kacang-kacangan.
Dengan begitu, saat akan memasak, kamu hanya tinggal mencampur bahan yang sudah siap, sehingga waktu masak menjadi lebih singkat.