JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Trauma menjadi korban bully atau perudungan di sekolah, siswi madrasah aliyah di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat sudah 2 bulan tak ke sekolah.
Padahal siswi Madrasah Aliyah tersebut memiliki prestasi di untuk cabang olahraga bulutangkis.
Siswi berinisial ZA (16) saat ini duduk di kelas 11. Dia merupakan siswi berprestasi yang pernah menyabet juara 2 pertandingan Badminton se-Jakarta Pusat.
"Saya sudah dua bulan tidak sekolah mulai dari akhir Agustus hingga saat ini,” ucap korban kepada wartawan pada Jumat, 11 Oktober 2024.
BACA JUGA:
- Kasus Bullying Terjadi Pada Mahasiswa PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
- Siswa MA As-Syafi'iyah Jakarta Selatan Koma Usai Dipukuli Seniornya
ZA menuturkan, akibat perundungan itu, orangtuanya pernah meminta surat pindah, namun tidak mendapatkan respon baik dari pihak sekolah.
"Orangtua sudah minta surat pindah ke sekolah tapi pihak sekolah tidak memberikan. Justru saya dianggap sudah keluar sekolah," ujarnya.
"Kepala sekolah justru menganggap masalah saya ini adalah sepele," tambahnya.
Korban mengaku kerap mendapatkan perundungan dari sejumlah temannya seperti dipaksa memanjat tangga untuk memasang dekorasi.
Jika menolak, korban diancam akan ditampar oleh teman-temannya.
BACA JUGA:
"Saya sudah sering mendapat ancaman di sekolah dari teman-teman saya, kalau dari WhatsApp hanya sekali. Perundungan juga pernah terjadi saat menentukan tempat duduk. Mereka teriak-teriak ke saya, habis itu saya dijauhi dan sering didiami," terangnya.
Atas perundungan itu, ZA merasa tidak nyaman lagi untuk melanjutkan sekolah di madrasah itu.
Sementara orangtua korban, Ita (50) berharap agar kasus perundungan terhadap anaknya bisa cepat diselesaikan.
Salah satu caranya dengan memindahkan sekolah putrinya tersebut.