Viral! Kepala Sekolah dan Guru Berkonflik, Sejumlah Siswa MTs di Lampung Diintimidasi

Sabtu 21-09-2024,12:40 WIB
Reporter : Marta Saras
Editor : Marta Saras

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Beredar di media sosial seorang oknum diduga kepala sekolah MTs Islamiyah Ketapang, Lampung Selatan diduga terlibat konflik. Guru dan kepala sekolah memiliki masalah pribadi sehingga sejumlah siswa di MTs Islamiyah Ketapang jadi korban. 

Melansir dari akun X (Twitter) @Heraloebss, dalam video yang diunggah terlihat kepala sekolah mengintimidasi belasan siswanya. Mts Islamiyah Ketapang berlokasi di Jl. Drs. Warsito No.72 Teluk Betung, Lampung Selatan.

Supriyanto, selaku kepala sekolah Mts Islamiyah Ketapang melakukan intimidasi terhadap siswanya. Kasus intimidasi ini diduga dipicu oleh masalah pribadi antara Kepala Sekolah MTs Ketapang Supriyanto dan guru bernama Nanda. 

Situasi semakin memanas setelah Nanda dikabarkan melarang siswa membeli jajanan di warung milik istri kepala sekolah, yang memicu emosi Supriyanto.

"Dilarang artinya, kalo gak nyaman gausah belanja disitu kan," ujar Supriyanto dikutip kilat.com dari akun X @Heraloebss pada Sabtu, 21 September 2024.

BACA JUGA:

Peristiwa intimidasi terjadi pada Selasa, 17 September 2024 di MTs Islamiyah Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan. Dalam video amatir yang beredar luas, kepala sekolah terlihat arogan dengan nada keras, menekan siswanya untuk menceritakan apa yang dikatakan oleh guru bernama Nanda.

Tindakan arogan oknum kepala sekolah membuat para siswa ketakutan. Tampak raut wajah anak-anak cemas hingga menangis saat diintimidasi. Kepala Yayasan Mts Islamiyah Ketapang, Rosid, membenarkan kepala sekolahnya telah melakukan tindakan yang tidak sepantasnya kepada siswa-siswi.

"Tentang kejadian ini memang benar telah terjadi di sekolah Mts Islamiyah. Kami dari yayasan akan melakukan langkah-langkah seperti kami akan melakukan rapat kepada wali murid dan pengurus sekolah," kata Rosid.

Kemudian Kepala Sekolah Mts Islamiyah Ketapang Supriyanto mengatakan, dirinya sangat menyesal dan mengakui perbuatannya, dirinya siap menerima konsekwensi dan sanksi dari pihak yayasan.

"Saya mengakui kesalahan saya dan meminta maaf atas tindakan intimidasi yang tidak sepantasnya saya lakukan kepada siswa-siswi. Saya siap menerima keputusan yayasan dengan lapang dada,” kata Supriyanto saat ditemui pada Kamis, 19 September 2024.

Kategori :