Binus School Simprug Dituding Hanya Umbar Rekaman CCTV yang Dipotong-Potong

Rabu 18-09-2024,19:07 WIB
Reporter : Gatot Wahyu
Editor : Gatot Wahyu

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Korban dugaan perundungan atau bullying di BINUS School Simprug menyebut bahwa CCTV yang telah diungkapkan pihak sekolah tidak seluruhnya dan hanya membuat narasi baru yang memutarbalikkan fakta.

"Saya tahu persis, sekolah hanya menampilkan video CCTV atau beberapa video yang hanya menguntungkan pihak sekolah dan pelaku saja," kata korban berinisial RE kepada wartawan usai RDP dengan Komisi III DPR RI, Jakarta, 17 September 2024.

Menurutnya, kekerasan yang dialaminya ini telah terorganisir sehingga ia dipukuli selama dua hari berturut-turut.

"Saya dipukuli selama dua hari, dipukuli secara bergantian, dan mungkin memang sudah sangat terorganisir dari para geng untuk melakukan tindak kekerasan kepada saya seperti itu."

RE juga mengungkapkan bahwa ia mengalami perundungan dan pelecehan ini sejak hari pertama pindah sekolah di bulan November 2023. Sehingga, ia meyakini sudah banyak rekaman CCTV yang bisa dijadikan bukti.

BACA JUGA:

"Tapi ke mana bukti CCTV? Kenapa yang ditayangkan hanya saja video yang bisa menguntungkan pihak mereka? Dan bahkan saya juga mempertanyakan ke mana video ketika saya dipukuli oleh pelaku pertama? Ketika saya dipukuli oleh pelaku ketiga? Kenapa yang ditampilkan hanya video ketika saya bisa membela diri? Ketika saya dihadapkan dan dipaksa untuk bisa melawan dari pihak kelas 10 itu?" paparnya.

Ia pun meminta agar pihak sekolah berlaku transparan.

"Tolong kepada pihak sekolah untuk menyampaikan seluruhnya secara transparan. Tidak ada yang di-cut, tidak ada video yang dipotong-potong atau ingin meng-framing bahwa saya adalah pelakunya, bahwa saya adalah orang yang sangat-sangat sadis atau diputarbalikkan fakta."

Padahal, menurutnya, ia telah mengalami banyak ancaman dan intimidasi.

Pihaknya pun menyayangkan atas pernyataan pihak sekolah karena menganggap bahwa ini merupakan perkelahian saja.

Di sisi lain, pihak kampus sudah menegaskan bahwa pihaknya menyerahkan semua bukti yang dibutuhkan kepada kepolisian untuk dilakukan penyelidikan.

BACA JUGA:

"(Kami) sudah menyampaikan bahwa sudah menyerahkan semua yang mereka perlu. Oleh karena itu, saya rasa itu hanya pandangan personal dari beliau (korban) saja," kata kuasa hukum BINUS School Simprug Firman Pangaribuan.

Ia juga sepakat dengan pimpinan rapat bahwa kasus ini tidak perlu dieksploitasi sehingga dapat diselesaikan dengan baik.

Kategori :