Viral Kelompok Pria Berseragam Pemuda Pancasila Tolak Uang Rp10 Ribu, Polisi: 2 Orang Jadi Tersangka

Jumat 06-09-2024,19:08 WIB
Reporter : Gatot Wahyu
Editor : Gatot Wahyu

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Polisi mengungkap perkembangan kasus video viral sekelompok pemuda berseragam Pemuda Pancasila yang menolak uang Rp10 ribu dan minta Rp35 ribu kepada pedagang buah. 

Dalan kasus video viral tersebut polisi telah menetapkan dua orang tersangka dari sepuluh orang yang diduga terlibat.

Kedua tersangka berinisial, SA (34) warga Meruya Utara, dan AM (37) warga Joglo. Keduanya harus mempertanggungjawabkan atas tindakan mereka, yaitu  pengeroyokan dan pengrusakan lapak pedagang buah berinisial AR di Kembangan, Jakarta Barat.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol M Syahduddi, didampingi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan dan Kapolsek kembangan Kompol Moch Taufik Iksan, menjelaskan  bahwa setelah serangkaian proses penyidikan, dua orang dinyatakan cukup bukti untuk ditetapkan sebagai tersangka, sementara delapan orang lainnya hanya dijadikan saksi.

BACA JUGA:

"Insiden pengeroyokan terjadi pada Selasa, 3 September 2024, sekitar pukul 20.00 WIB," ujar Komlol Syahdudi kepada awak media Jumat, 6 September 2024.


Viral seorang oknum ormas geruduk pedagang buah pinggir jalan.--instagram.com

"Kedua pelaku yang dalam keadaan mabuk mengaku sebagai anggota ormas dan meminta uang sebesar Rp35.000 kepada pedagang, namun hanya diberi Rp10.000 oleh korban," sambungnya.

Hal itu memicu cekcok mulut antara pelaku dan pedagang yang sempat dilerai oleh warga sekitar.

Pelaku kemudian meninggalkan lokasi, namun 30 menit kemudian kembali dengan membawa delapan orang lainnya.

"Mereka melakukan pengrusakan lapak dengan melempar batu conblock dan merusak fasilitas toko buah," tuturnya.

BACA JUGA:

Tak puas dengan pengrusakan, SA dan AM kemudian melakukan pemukulan terhadap AR, yang menyebabkan luka di dahi, kening, dan bagian wajah korban.

Syahduddi menambahkan bahwa berdasarkan pengakuan, pelaku melakukan tindakan tersebut baru pertama kali.

"Datang bukan minta uang setoran keamanan diindikasi karena dalam keadaan mabok meminta uang tersebut dipergunakan untuk foya-foya," imbuhnya.

Kategori :