KAI Commuter Tindak Tegas Pelaku Pelecehan di KRL, Blacklist hingga Jebloskan ke Penjara

Selasa 03-09-2024,12:48 WIB
Reporter : Putri Indah
Editor : Putri Indah

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - KAI Commuter siap menindak tegas para pelaku pelecehan seksual di KRL maupun stasiun.

Hal tersebut diungkap Direktur Operasi dan Pemasaran KAI Commuter, Broer Rizal pada kegiatan “Sosialisasi Setop Pelecehan di Transportasi Publik" di Stasiun BNI City Senin 2 September 2024.

"Upaya kami untuk tekan pelecehan seksual di KRL yaitu dengan menyediakan gerbong wanita sejak tahun 2010," kata Broer.

"Kami juga siapkan petugas patroli di stasiun maupun KRL, lalu ada cctv untuk memastikan kenyamanan penumpang," tambahnya.

Broer juga menegaskan bahwasanya pihaknya tak segan untuk jebloskan pelaku pelecehan seksual di KRL.

"Dengan adanya upaya yang kami lakukan, pelaku terindentifikasi, dan ada yang kami proses hingga persidangan, mereka tidak boleh lagi masuk naik KRL, kami blacklist, itu upaya maksimal yang kami lakukan," tandas Broer.

BACA JUGA:

Selanjutnya, Broer menyebut dari akumulasi data laporan KAI Commuter pada tahun 2024, tindak pelecehan seksual yang berhasil ditangkap tangan oleh petugas baik di stasiun ataupun di commuter line sepanjang Januari hingga Agustus sebanyak 30 kasus. 

Sedangkan laporan masuk melalui media sosial di angka 13 kasus. 

Dari angka tersebut, KAI Commuter berkomitmen akan terus menekan tindak kriminal khususnya tindak pelecehan untuk menciptakan transportasi publik yang aman. 

Broer Rizal juga menambahkan, dalam pencegahan tindak pelecehan seksual di transportasi publik, KAI Commuter sudah memiliki sistem CCTV Analytic. 

Sistem CCTV ini kata Broer dapat mengidentifikasi melalui rekaman wajah pelaku tindak pelecehan maupun tindak kriminal lainnya, dan sudah menjadi database pada sistem.

"Dengan sistem ini, memungkinkan pencegahan pelaku tindak pelecehan dan tindak pidana lainnya di Commuter Line," kata Broer.

KAI Commuter juga terus berkomitmen dalam menangani kasus tindak pelecehan seksual ini. 

Diharapkan dengan kampanye ini, seluruh pengguna Commuter Line dapat lebih peduli dalam pencegahan tindak pelecehan dan berani melapor apabila terdapat kekerasan seksual yang terjadi di transportasi publik, khususnya Commuter Line.

Kategori :