JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Saat ini masyarakat tengah dihebohkan dengan pemberitaan waktu di bumi akan bertambah.
Saat ini 1 hari di bumi sama dengan 24 jam. Namun berdasarkan penelitian 1 hari di bumi nantinya akan semakin panjang, yaitu 25 jam.
Makin panjangnya waktu di bumi diketahui akibat pengaruh bulan yang bergerak menjauh dari bumi.
Apa pendapat dari pakar atronomi Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN)?
Peneliti astronomi BRIN Prof Dr Thomas Djamaluddin, M.Sc menjelaskan, fenomena ini disebabkan oleh interaksi antara bumi, bulan, dan matahari.
BACA JUGA:
- 1 Hari Sama Dengan 24 Jam? Salah! Bakalan Sama Dengan 25 Jam
- Tahukah Kamu? Gempa Bumi Miliki Kode Tersendiri, Simak Kode Primbon Gempa Bumi Untung Dijamin
"Efek pasang surut bulan yang diperkuat oleh matahari memberikan efek pengereman rotasi bumi," terang Djamaluddin ketika dihubungi radarpena.co.id, Kamis, 22 Agustus 2024.
Akibatnya, rotasi bumi akan melambat dan bulan menjauh dari orbit.
"Efek pengereman juga berdampak pada menjauhnya orbit bulan. Bulan menjauh sekitar 3,5 cm per tahun," katanya.
Hal ini lantas berpengaruh pada revolusi bulan yang melambat sehingga periodenya semakin panjang.
Bukan hanya itu, efek pengereman juga dialami bulan yang menyebabkan rotasi bulan melambat hingga nantinya bisa sinkron dengan revolusinya, yakni 27,3 hari menurut perhitungan saat ini.
BACA JUGA:
- Fenomena Meteor Jatuh Terekam Jelas Melintasi Langit Jawa, Apakah Berbahaya? Simak Penjelasan BRIN
- Mengenal Super Blue Moon, Fenomena Bulan Paling Terang Tahun Ini Yang Akan Muncul Pada Tanggal 31 Agustus 2023
Kendati demikian, efek yang terjadi akan sangat lama, bahkan bisa miliaran tahun lagi.
"Bumi diperlambat 0,002 detik per abad. Artinya panjang hari hanya bertambah 2 detik selama 100.000 tahun," paparnya.
Sehingga, untuk bisa bertambah 1 hari menjadi 25 jam memerlukan waktu sekitar 180 juta tahun lagi.