Gejala cacar monyet mirip dengan flu dan disertai munculnya lesi bernanah pada kulit. Penyakit ini bisa ringan hingga berat, dan dalam beberapa kasus, dapat mengancam nyawa.
Anak-anak, ibu hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV, berada pada risiko tinggi tertular penyakit ini.
Virus cacar monyet dapat menular melalui hubungan seksual serta kontak dekat, seperti yang terjadi pada anak-anak yang tinggal di kamp-kamp pengungsi di Kongo.
Saat ini, virus tersebut menyebar dengan cepat dari timur Kongo ke negara-negara tetangga seperti Rwanda, Uganda, Burundi, dan Kenya.
Para ilmuwan berharap bahwa dengan dinyatakannya cacar monyet sebagai darurat global, upaya-upaya untuk mendapatkan obat-obatan dan pendanaan untuk otoritas di Kongo dapat dipercepat.
Pengawasan yang lebih ketat juga diperlukan untuk mempelajari virus ini lebih lanjut dan membantu menghentikan penyebarannya di seluruh dunia.