JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, tumbuh dalam era digital yang sangat terhubung.
Media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka.
Meski menawarkan banyak manfaat, seperti kemudahan komunikasi dan akses informasi, penggunaan media sosial yang berlebihan juga dapat membawa dampak negatif yang signifikan bagi kesehatan mental generasi ini.
Berikut adalah beberapa dampak negatif yang perlu diwaspadai.
1. Kecemasan dan Depresi
Media sosial sering kali menampilkan kehidupan yang tampak sempurna—foto-foto liburan mewah, pencapaian karier, dan tampilan fisik yang ideal.
Generasi Z, yang cenderung mudah terpengaruh oleh apa yang mereka lihat di media sosial, sering kali merasa tertekan untuk memenuhi standar yang tidak realistis ini. Akibatnya, banyak dari mereka yang mengalami kecemasan dan depresi ketika merasa bahwa hidup mereka tidak seindah yang dipamerkan orang lain.
2. Cyberbullying
Cyberbullying adalah salah satu dampak negatif yang paling mengkhawatirkan dari media sosial. Generasi Z yang sangat aktif di platform online sering menjadi korban pelecehan atau perundungan secara virtual.
Serangan ini bisa berupa komentar jahat, penyebaran rumor, atau ancaman, yang dapat merusak rasa percaya diri dan kesehatan mental seseorang. Dampaknya bisa jauh lebih besar daripada bullying fisik, karena dapat terjadi kapan saja dan di mana saja.
3. FOMO (Fear of Missing Out)
FOMO atau "fear of missing out" adalah perasaan cemas karena merasa tertinggal atau tidak mengikuti tren terbaru yang dilihat di media sosial.
Generasi Z, yang selalu terhubung dengan berbagai platform sosial, sering kali merasa stres atau cemas ketika melihat teman-teman mereka menghadiri acara, mengikuti tren, atau mendapatkan pengalaman yang tidak mereka miliki. Perasaan ini bisa memicu rasa tidak puas dengan kehidupan sendiri dan meningkatkan tingkat stres.
4. Gangguan Tidur
Penggunaan media sosial yang berlebihan, terutama di malam hari, dapat mengganggu pola tidur. Cahaya biru dari layar ponsel diketahui dapat menekan produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur.