JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Pada tanggal 16 Agustus 2024, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Pidato Kenegaraan terakhirnya di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI - DPD RI.
Ini merupakan momen penting karena masa jabatannya akan berakhir dua bulan lagi, dan pidato ini menjadi kesempatan terakhir bagi Presiden untuk menyampaikan visi dan pengakuan terhadap capaian dan tantangan yang dihadapi selama 10 tahun menjabat sebagai kepala negara.
Isi Pidato Kenegaraan
Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi dimulai dengan salam dan penghormatan kepada para hadirin, termasuk Wakil Presiden, anggota MPR, DPR, dan DPD, serta lembaga-lembaga negara lainnya.
Ia menyatakan bahwa bonus demografi yang akan mencapai puncak di tahun 2030-an adalah peluang besar untuk meraih Indonesia Emas 2045, dengan 68% penduduk usia produktif yang dapat meningkatkan produktivitas nasional.
Presiden juga mengakui bahwa hasil kerjanya selama 10 tahun menjabat belum sepenuhnya tuntas. Ia menyampaikan bahwa momentum Presidensi Indonesia di G20, Keketuaan Indonesia di ASEAN, konsistensi dalam menjunjung HAM, kemanusiaan, dan kesetaraan, serta kesuksesan menghadapi krisis dunia 3 tahun terakhir ini telah mendongkrak posisi Indonesia dalam peta percaturan dunia.
BACA JUGA:
- Jokowi Minta Maaf, Gibran: Ah Biasa Itu, Minta Maaf, Minta Masukan, Terima Kasih
- Jokowi Minta Maaf ke Rakyat Indonesia, Hasto: Harusnya Pertanggungjawankan Kebijakan, Bukan Cuma Minta Maaf
Peringatan dan Pengakuan
Presiden Jokowi juga menyampaikan peringatan dan pengakuan terhadap capaian dan tantangan yang dihadapi. Ia mengakui bahwa peluang besar kedua adalah international trust yang dimiliki Indonesia, yang dibangun bukan hanya melalui gimmick dan retorika semata, melainkan melalui peran dan bukti nyata keberanian Indonesia dalam bersikap.
Permintaan Maaf
Pada akhir pidato, Presiden Jokowi menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia atas segala kesalahan dan kekurangan yang terjadi selama masa jabatannya. Ini merupakan tindakan yang menunjukkan kesadaran dan tanggung jawab terhadap kekuasaan yang dipercayakan kepadanya.
Kesimpulan
Pidato Kenegaraan terakhir Presiden Jokowi merupakan kesempatan terakhir bagi beliau untuk menyampaikan visi dan pengakuan terhadap capaian dan tantangan yang dihadapi selama 10 tahun menjabat
Dengan mengakui kekurangan dan meminta maaf, Presiden menunjukkan kesadaran dan tanggung jawab terhadap kekuasaan yang dipercayakan kepadanya. Pidato ini juga menegaskan komitmen Presiden untuk meningkatkan produktivitas nasional dan mempertahankan posisi Indonesia dalam peta percaturan dunia.