JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Viral di media sosial, seorang pemilik kos bernama Nur Yanto (63) warga Gunungpati Semarang, Jawa Tengah mengkonsumsi daging kucing untuk pengobatan diabetes.
Kebiasaan pria tersebut terbongkar setelah penghuni kos menyadari bahwa para kucing di lingkungannya yang sering diberi makanan satu per satu menghilang.
Menanggapi hal tersebut, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH menegaskan bahwa daging kucing tidak memiliki manfaat dalam pengobatan diabetes.
"Bicara soal obat diabetes kemudian dihubungkan dengan makan daging kucing ini saya rasa hoaks, ya," kata Ari kepada radarpena.co.id, 10 Agustus 2024.
Sebaliknya, kucing merupakan hewan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi.
BACA JUGA:
- Alasan Obat Diabetes, Bapak Kos di Semarang Sering Makan Daging Kucing Liar
- Viral di Instagram! Kucing Tanpa Dosa Meregang Nyawa, Pelakunya Tetangga Sendiri
"Kucing sendiri termasuk hewan karnivora. Oleh karena itu, dampak yang ada adalah kemungkinan bahwa daging kucing ini mengandung berbagai macam bakteri, parasit, yang tentu bisa berbahaya untuk tubuh," tuturnya.
"Jadi sekali lagi, tidak mudah untuk menerima informasi bahwa daging kucing itu bisa mengobati orang dengan diabetes mellitus," tegasnya lagi.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran UI tersebut menjelaskan, diabetes merupakan penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan secara total.
"Ketika seseorang sudah ditetapkan menderita diabetes melitus, maka seumur hidup dia kita katakan sebagai penderita diabetes melitus," tandasnya.
Dengan begitu, penderita hanya bisa mengatasi diabetes dengan mengendalikan kadar gula darah dan mencegah komplikasi.
Terdapat tiga cara, yakni mengubah gaya hidup, memperhatikan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi, dan mengonsumsi obat-obatan.
BACA JUGA:
- 10 Tanda Gula Darah Sedang Bermasalah: Waspada Jangan Sampai Diabetes
- Mitos Menabrak Kucing: Kepercayaan yang Sering Menyebabkan Kekhawatiran
"Jadi bahwa yang bersangkutan itu harus mengontrol berat badannya. Tentu juga harus mengurangi konsumsi yang mengandung gula," tambahnya.
Kemudian berolahraga secara teratur dan istirahat cukup.