Viral! Desain Istana Presiden di IKN Dikritik Mirip Karakter Kelelawar Dalam Film Animasi

Sabtu 10-08-2024,09:03 WIB
Reporter : Marta Saras
Editor : Marta Saras

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Desain bangunan Istana Garuda di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menuai banyak kritikan di media sosial dan menjadi viral.

Alih-alih berbentuk seperti lambang negara Republik Indonesia (RI), para netizen menilai tempat presiden berkantor itu mirip dengan karakter dalam animasi kelelawar Oggy and The Cockroachers karena berwarna cokelat gelap yang menimbulkan kesan suram. 

Kendati begitu, warganet ramai menyebut Istana Garuda itu justru lebih mirip kelelawar. 

"Bagus sih, tapi serem kek kerajaan kelelawar," tulis salah satu netizen, pada Selasa, 6 Agustus 2024.

"Itu mah bukan garuda, tapi kalong," timpal lainnya.

BACA JUGA:

“Welcome to Gotham City. Ngeri kali, mirip istana siluman kelelawar,” komen salah satu netizen di akun X, pada Kamis, 8 Agustus 2024. 

Pernyataan itu juga menyiratkan bahwa pembangunan Istana Garuda adalah pemborosan uang, ia merasa dana yang dihabiskan untuk membangun istana tersebut seharusnya dapat digunakan untuk tujuan yang lebih bermanfaat atau diperlukan bagi negara.

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, nantinya bangunan Istana Garuda akan berubah sesuai desain awal berwarna hijau dan berkilauan. Namun, harus melalui proses oksidasi terlebih dahulu.

Dijelaskan lebih lanjut, Basuki menuturkan Nyoman Nuarta selaku desainer Istana Garuda mengatakan bangunan itu akan berwarna hijau seperti Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali. Nantinya bangunan itu dilapisi cairan dan ketika terkena proses oksidasi akan berubah warnanya menjadi hijau.

Basuki menjelaskan, Istana Garuda itu dirancang dari perunggu yang diberi cairan. Sehingga butuh waktu untuk mengalami perubahan warna.

BACA JUGA:

"Iya, itu kan perunggu yang dikasih cairan. Nanti dia akan oksidasi menjadi hijau, persis kayak di GWK. Kalau GWK itu berapa lama? Kan ini juga IKN untuk jangka panjang," jelasnya.

Bangunan Istana Garuda sendiri dibangun di lahan seluas 55,7 Ha dengan luas tapak 334.200 meter persegi. Bahan bangunan yang digunakan termasuk kerangka baja, cangkang tembaga, kuningan, dan kaca. 

Kategori :