Kristina Elisabeth Duwiri, Anggota Paskribaka Nasional yang Datang dari Daerah Perbatasan Papua Nugini

Minggu 04-08-2024,20:16 WIB
Reporter : Gatot Wahyu
Editor : Gatot Wahyu

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Sosok Kristina Elisabeth Duwiri menjadi perhatian Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Kristina Elisabeth Duwiri merupakan calon paskibraka tingkat pusat 2024 yang datang dari daerah perbatasan.

Analisis Pelayanan sekaligus Anggota Bidang Komunikasi dan Jaringan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Alif Alfan menyebut, Kristina Elisabeth Duwiri datang dari Kabupaten Keerom, Distrik Arso, Provinsi Papua.

"Kami dapat info ada satu cewek paling jauh namanya Kristina Elisabeth Duwiri, dia datang dari Kabupaten Keerom, Distrik Arso, Provinsi Papua. Itu di perbatasan dengan Papua Nugini ya," kata Alif kepada Disway.

Pada peringatan hari kemerdekaan tahun 2024 ini, sebanyak 76 calon paskibraka tingkat pusat dari 38 provinsi telah lulus seleksi.

BACA JUGA:

Setiap provinsi dipilih satu putra dan satu putri untuk mengibarkan bendera merah putih di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Ke 76 calon paskibraka tingkat pusat tersebut nantinya akan dibagi dua kelompok untuk mengibarkan bendera pada pagi hari, dan penurunan bendera di sore hari.

Calon paskibraka tingkat pusat 2024 ini menjalani latihan Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur, Depok, Jawa Barat hingga 8 Agustus 2024.

Selanjutnya, para calon paskibraka tingkat pusat akan diberangkatkan ke IKN pada 9 Agustus 2024 guna menjalani sisa masa latihan hingga menjelang hari kemerdekaan.

BACA JUGA:

"Sampai detik ini, 76 paskibraka tingkat pusat dipastikan akan berangkat ke IKN," tandas Alif.

Sebagai informasi, calon paskibraka tingkat pusat tahun 2024 merupakan perwakilan putra putri terbaik dari 38 provinsi, yang diseleksi dari 153.000 pendaftar calon paskibraka yang terdaftar di aplikasi Transparansi Paskibraka.

Calon paskibraka tingkat pusat tahun 2024 menjalani pemusatan Diklat di Jakarta mulai tanggal 12 Juli 2024, bertempat di Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur sebelum diberangkatkan ke Nusantara.

Pemusatan Diklat Capaska menerapkan Sistem Desa Bahagia, yaitu pendekatan yang mengambarkan kehidupan Desa Bahagia, miniatur Indonesia yang setiap warganya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.(sabrina)

Kategori :