JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) dengan inisial WD (10), di Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, meninggal dunia, pada Kamis 1 Agustus 2024. Diduga korban meninggal dunia lantaran menjadi korban bullying yang dilakukan dengan teman sekolahnya.
Korban sempat dibawa ke Puskesmas hingga rumah sakit. Nahas, saat berada di IGD RSUD Indramayu, korban sudah menghembuskan nafas terakhir.
Kabar kematian ini pun viral di media sosial. Disebutkan terduga pelaku masih di bawah umur yang tak lain adalah teman sekelasnya sendiri.
Pihak keluarga tidak menyangka karena korban berangkat ke sekolah dalam keadaan sehat dan pulang dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
BACA JUGA:
- KPK Bakal Tindaklanjuti Laporan Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024
- Miris! Guru Curhat di Medsos Masih Ada Puluhan Siswa SMP yang Belum Bisa Membaca
“Kalau penyebab atau kronologinya apa, kami keluarga juga kurang tahu,” ujar paman korban, Agus Tarsudi (39) dalam keterangannya pada Jumat, 2 Agustus 2024.
Namun dalam perjalanan ke rumah sakit, korban mengembuskan napas terakhirnya dan dinyatakan meninggal dunia. “Kejadian saat korban lagi sekolah,” ujar dia. Agus mengatakan kematian WD yang mendadak membuat keluarga terpukul.
Apalagi kematian bocah 10 tahun itu viral di media sosial dan dikaitkan dengan perundungan. Terkait kabar tersebut, Agus menyebut keluarga tak ingin menduga-duga atau menaruh curiga.
Soal kronologi maupun penyebab korban meninggal, pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak kepolisian. Keluarga hanya ingin mengetahui kronologi dan penyebab meninggalnya korban saja.
BACA JUGA:
- Cuma Gegara Buah di Ladang, Petani Habisi Rekannya Sesama Petani di Lahan Garapan
- Segera Daftar, Kartu Prakerja Gelombang 71 Telah Dibuka Intip Cara, Syarat Serta Link Pendaftaran Disini!
“Kami kurang tahu soal bully-bully. Yang kami ingin tahu korban ini kan berangkat ke sekolah dalam keadaan sehat tapi saat pulang kenapa sudah dalam keadaan meninggal dunia, itu saja,” ujarnya.
Agus mewakili pihak keluarga sangat penasaran apa yang terjadi kepada keponakannya tersebut. Pihak keluarga hanya mengetahui korban dibawa ke Puskesmas oleh pihak sekolah kemudian dirujuk ke RSUD Indramayu.
Lanjut Agus, soal kronologi maupun penyebab korban meninggal, pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak kepolisian. Keluarga pun dalam hal ini hanya ingin mengetahui kronologi dan penyebab meninggalnya korban saja.