JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Kehilangan bayi dalam kandungan adalah pengalaman yang sangat menyedihkan dan traumatis bagi orang tua.
Mengetahui penyebabnya dapat membantu dalam upaya pencegahan di masa depan.
Berikut berbagai faktor yang dapat menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil.
1. Masalah dengan Plasenta
Plasenta adalah organ yang memberi nutrisi dan oksigen kepada bayi selama kehamilan. Beberapa masalah dengan plasenta yang dapat menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan antara lain:
- Plasenta previa: Kondisi di mana plasenta menutupi leher rahim.
- Abruptio plasenta: Plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktu persalinan.
- Insufisiensi plasenta: Plasenta tidak dapat memberikan cukup oksigen dan nutrisi kepada bayi.
2. Gangguan Tali Pusat
Tali pusat yang menghubungkan bayi dengan plasenta dapat mengalami komplikasi yang serius, seperti:
- Tali pusat terbelit: Tali pusat melilit leher atau bagian tubuh bayi, menghalangi aliran darah.
- Tali pusat tersimpul: Tali pusat mengalami simpul ketat yang menghambat aliran darah dan nutrisi.
3. Kelainan Kromosom dan Genetik
Kelainan kromosom dan genetik dapat menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan. Beberapa di antaranya adalah:
- Sindrom Turner, Sindrom Down: Kondisi di mana ada kelainan pada jumlah kromosom.
- Kelainan genetik: Mutasi genetik yang dapat mengganggu perkembangan normal bayi.
BACA JUGA:8 Manfaat Bunga Chamomile untuk Kesehatan: Nomor 4 Bagus untuk Kewanitaan
BACA JUGA:Kenali Manfaat Vitamin B Complex yang Baik untuk Kesehatan Tubuh
4. Infeksi
Infeksi pada ibu dapat ditularkan kepada bayi dalam kandungan dan menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Infeksi TORCH: Toksoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus (CMV), Herpes simpleks, dan infeksi lainnya.
- Infeksi bakteri: Seperti streptokokus grup B yang dapat menyebabkan sepsis pada bayi.
5. Penyakit Kronis pada Ibu
Ibu dengan penyakit kronis tertentu memiliki risiko lebih tinggi mengalami kematian janin, seperti:
- Diabetes: Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan.
- Hipertensi: Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan masalah dengan aliran darah ke plasenta.
- Penyakit autoimun: Seperti lupus yang dapat mempengaruhi kesehatan plasenta dan bayi.