Selama tiga jam, prosedur pijat jantung bagian luar dilakukan bersamaan dengan penggunaan alat bantu pernapasan.
Meskipun terdapat upaya-upaya ini, tidak menunjukkan tanda-tanda respons sirkulasi spontan, dan indikasi kematian sekunder mulai terlihat.
"Tim medis telah menyatakan korban meninggal dunia pada pukul 20.50 WIB kepada pihak official team dari China," ucapnya
Menurut Broto, official China mengajukan permintaan resmi untuk memindahkan korban ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, dengan menunjukkan niat mereka untuk mengambil tindakan tambahan.
Berdasarkan penjelasan Broto, korban yang dibawa ke IGD RSUP dr Sardjito tidak menunjukkan tanda-tanda pernapasan, denyut nadi, serta indikator kematian lainnya.
Di RSUP Dr. Di UGD Sardjito, pasien tetap menjalani resusitasi jantung dan paru terus menerus selama sembilan puluh menit. Meskipun ada upaya, tidak ada tanda-tanda peredaran darah secara spontan, yang mengarah pada keputusan untuk penanganan lebih lanjut.
Setelah memberikan penjelasan menyeluruh kepada official China, prosedur pijat jantung bagian luar dihentikan pada pukul 23.20 WIB.
"Dengan demikian, kesimpulan pemeriksaan dan penanganan korban baik di RSPAU Dr. S. Hardjolukito, maupun RSUP Dr. Sardjito menunjukkan hasil yang sama, yaitu korban mengalami henti jantung mendadak," tegasnya.
Keterangan lebih lanjut, jenazah Zheng Zie Jie saat ini masih berada di RSUD Dr, sedangkan RS Sardjito menantikan kedatangan orang tuanya dari China.
"Tetapi yang pasti proses pengembalian jenazah ke negara asal akan kami tanggung penuh dan kawal hingga selesai. Kami mengimbau untuk memberikan waktu dan privasi kepada keluarga Zhang dan tim China," tambah Broto.
(Dimas Rafi).