JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Laporkan sejumlah praktik pungutan liar dan korupsi yang diduga dilakukan oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Kota Medan ke Polda Sumatera Utara, berujung seorang siswi tak dinaikan kelas oleh pihak sekolah, padahal nilai yang didapat oleh siswi dengan inisial MSF tersebut terbilang bagus dan memuaskan.
Tidak terima dengan tindakan sekolah orang tua siswi tersebut menggeruduk kantor sekretariat sekolah SMA Negeri 8 Medan yang berada di Jalan Sampali, Kota Medan, Sumatera Utara pada Sabtu, 22 Juni 2024 siang.
Kedatangan Coky Indra, selaku orang tua siswi yang duduk di kelas XI IPA ini tidak terima lantaran anaknya ditinggalkan kelas oleh pihak sekolah dengan alasan yang tidak masuk akal.
Blak-blakan, Ayah siswa tersebut menduga jika anaknya tak naik kelas karena ia pernah melaporkan dugaan korupsi dan pungli oleh kepala sekolah.
BACA JUGA:
- Viral HRD PT IMIP Morowali Bentak Calon Karyawan Secara Kasar Gegara Rokok, Begini Akhirnya
- Prakiraan Cuaca Hari Ini Senin 24 Juni 2024 di Wilayah Indonesia, Sebagian Cerah Berawan
Sementara berdasarkan alasan dari pihak guru, siswa tersebut tidak naik kelas lantaran absensi. Ayah tersebut kemudian mengungkapkan kekecewaannya dan bertanya mengenai aturan absensi.
"Anak saya tinggal kelas karena absen. Ini peraturan pemerintah bukan sekolah. Sementara peraturan dari pemerintah Kemendikbud ini 25 persen dari jumlah setahun," ujarnya.
Saat Ayah tersebut melontarkan protesnya, guru yang berada di ruang kelas pun tak berani menunjukkan wajahnya. Guru yang sedang berjalan menuju pintu tersebut menutupi wajahnya dengan sebuah buku atau dokumen yang dibawanya.
Sementara itu, Ayah tersebut mengaku jika anaknya selama ini merupakan murid yang berprestasi. "Anaknya prestasi, nilainya bagus kok tinggal kelas, aneh," ujarnya.
Saat ditanya oleh perekam video, Ayah tersebut mengaku jika dirinya pernah melaporkan kasus dugaan korupsi dan pungutan liar oleh kepala sekolah.
"Korupsi dan pungutan liar, (melapor) ke Polda tahun ini. Tahap penyelidikan dan sudah diperiksa," ujarnya. Atas viralnya kasus tersebut, banyak netizen yang memberikan tanggapan dan komentarnya.
"Halo @nadiemmakarim @Kemendikbud_RI mohon segera cepat tanggap kasus ini," sahut salah seorang netizen.
"Ngerti kan kenapa pendidikan di sini nggak maju-maju. Dari tempat pembelajarannya pun begini," sahut lainnya.
"Welcome to Indonesia ketika orang jujur kalah sama orang berkuasa," timpal lainnya.
Dalam video yang viral, seorang yang merekam mencoba bertanya dengan guru di sekolah tersebut. Namun guru di SMAN 8 Medan itu hanya terus berjalan tanpa memberikan sepatah kata pun mengenai kejadi viral ini.