JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Penggunaan lensa kontak atau softlens pada umumnya dianggap aman untuk digunakan. Entah itu sebagai penggnati kacamata untuk menunjang penglihatan mata yang memiliki rabun jauh, ataupun hanya sekedar untuk estetika atau riasan.
Namun, perlu disadari bahwa penggunaan lensa kontak juga ada batas waktunya, dan tidak bisa dipakai selama 24 jam penuh, apalagi jika sampai berhari-hari tanpa dilepas.
Lensa kontak tetap saja “benda asing” yang ditempelkan pada korner, yakni bagian depan mata yang teramat penting untuk penglihatan.
Lambat atau cepat, mata akan menjadi terganggu akibat pemakaian lensa kontak, baik yang soft lens maupun yang hard lens, apalagi jika jangka waktu penggunaannya panjang (hampir seharian) dan dalam waktu hingga bertahun-tahun.
BACA JUGA:
- 7 Manfaat Jalan Kaki untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Mampu Jaga Kesehatan Jantung
- 4 Manfaat Sereh dan Jahe untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Ampuh Melancarkan Sirkulasi Darah
Keadaan ini lambat laun bisa menimbulkan reaksi serta efek buruk terhadap jaringan mata yang terkena pengaruh lensa kontak tersebut, seperti kelopak mata, selaput konjungtiva, dan kornea.
Penggunaan lensa kontak sebenarnya aman. Asal, kamu mengikuti petunjuk pemakaian dan menjaga kebersihannya dengan baik. Jika tidak, ini risiko kesehatan yang mengintai. Berikut dampak negatif yang ditimbulkan jika terlalu sering menggunakan lensa kontak:
Dampak Menggunakan Softlens bagi Mata
Abrasi Kornea
Abrasi kornea adalah dampak penggunaan lensa kontak yang menyebabkan goresan pada mata (abrasi). Gejalanya ditandai dengan rasa tidak nyaman dan sakit yang parah. Gangguan ini bisa berujung pada penurunan kemampuan penglihatan. Selain itu, studi Emergency management of contact lens associated corneal abrasions yang dipublikasikan dalam BMJ Journal juga menyebutkan, lensa kontak dapat membahayakan epitel kornea. Sebab, lensa kontak bertindak sebagai vektor patogen, yakni tempat yang memfasilitasi perkembangan keratitis bakteri. Penumpukan bakteri ini yang meningkatkan risiko abrasi kornea pada pengguna.
Mata Kering
Lapisan air mata, baik secara kuantitas maupun kualitas, sangat penting dalam menjaga dan mempertahankan integritas serta kesehatan mata. Fungsi air mata antara lain untuk membersihkan debu atau kotoran yang masuk ke mata, sebagai pelumas agar mata tidak kering dan terasa nyaman. Selain itu, air mata diperlukan untuk memberikan suplai oksigen, nutrisi, serta antibodi yang merupakan daya pertahanan terhadap infeksi.
Melansir Health Line, fungsi lapisan air mata ini bisa sangat terganggu dengan adanya lensa kontak. Semakin lunak suatu lensa kontak, kian tinggi kadar airnya. Untuk mempertahankan kadar air, lensa kontak itu pun akan semakin banyak menyerap air mata, sehingga mata akan menjadi kering (dry eye), terasa perih, sepat, gatal, mengganjal seperti ada pasir, merah. Jika kondisi tersebut dibiarkan berlaru-larut, bukan tidak mungkin penggunaan lensa kontak bisa menimbulkan kerusakan sel-sel kornea bahkan infeksi.
Konjungtivitis
Mata merah atau konjungtivitis adalah peradangan atau infeksi pada selaput yang melapisi kelopak mata dan menutupi bagian putih bola mata. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh alergi atau iritasi terhadap lensa kontak yang digunakan. Selain itu, konjungtivitis juga bisa terjadi akibat infeksi bakteri, terutama jika Anda memakai lensa kontak yang kotor atau mencoba lensa kontak yang sudah dipakai orang lain. Keluhan mata merah karena konjungtivitis biasanya akan membuat mata terasa gatal, bengkak, dan berair. Namun, jika segera diobati, kondisi ini biasanya tidak akan membahayakan mata.