Metode Apa Saja Yang Dibutuhkan dalam Public Speaking? Simak di Sini

Sabtu 08-06-2024,17:41 WIB
Reporter : Dimas Satriyo
Editor : Dimas Satriyo

JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Public speaking adalah seni berbicara atau komunikasi lisan di depan umum. Tujuan public speaking sangatlah beragam. Ada yang ditujukan untuk persuasi, namun ada pula yang bertujuan memberi informasi atau pengetahuan. Salah satu hal terpenting dalam public speaking adalah penguasaan materi. Cara public speaker menguasai dan menyampaikan materi ke pendengarnya sering disebut metode public speaking. 

BACA JUGA:Taklukkan Tes PPPK Teknis 2024 dengan Kuasai Kumpulan Contoh Soal dan Kunci Jawabannya!

Berikut metode Public Speaking yang perlu kamu tahu:

1. Impromtu atau Ad Libirtum

Metode public speaking pertama yang kerap dilakukan adalah Impromtu atau Ad Libirtum style. Metode ini merupakan cara melakukan public speaking tanpa  adanya catatan atau naskah sama sekali. Metode ini juga sering disebut dengan metode spontanitas karena tidak dilakukan persiapan dalam pemuatan naskah tertulis terlebih dahulu. Metode ini biasa dilakukan hanya oleh orang yang akan tampil mendadak.

Impromtu atau Ad Libirtum memiliki kelebihan  bisa lebih menarik audience apalagi jika public speaker banyak menggunakan improvisas, public speaker juga dapat mengungkapkan perasaan sebenarnya. Namun, metode ini juga memiliki kelemahan yaitu ada kemungkinan ketidaklancaran public speaker dalam menyampaikan materi karena tidak adanya persiapan, mudah terkena demam panggung, dan dapat menimbulkan kesimpulan yang kurang matang. 

BACA JUGA:Perawatan Diri untuk Ibu Hamil: Kunci Kebahagiaan dan Kesehatan Ibu dan Bayi

2. Metode Hafalan atau Memoriter

Sebagaimana nama istilahnya, metode hafalan atau memoriter digunakan pada public speaking menggunakan cara menghafalkan teks atau naskah yang telah disiapkan sebelumnya. di waktu pembicara melakukan public speaking, dia tidak lagi memakai teks karena dia sudah menghafalkan isinya. Saat tampil buat menyampaikan pidatonya, pembicara secara impulsif mengingat pulang isi teks yang telah dihafalkannya.

Cara ini sangat menantang, karena metode ini hanya disarankan buat kalian yg memiliki daya tidak lupa yang tajam. Tak hanya itu, kamu pula dituntut buat menguasai pandangan baru, gagasan, serta susunan bahasa yang terdapat di dalam teks. Kalian yang mempunyai kemampuan improvisasi dalam komunikasi dan retorika sangat cocok dengan metode ini sebab metode hafalan sangat dipengaruhi sang kemampuan pembicara dalam menyampaikan emosi melalui pidatonya.

Cara ini tidak disarankan untuk kamu yang tidak mempunyai daya ingat yang tajam. Pasalnya, kealpaan terhadap teks waktu melakukan pidato dapat menyebabkan demam panggung, membuat malu, data tertukar, serta misinformasi. 

BACA JUGA:Banjir Cuan! Ini Tips Jitu Memulai Bisnis Jual Beli Mobil Bekas bagi Pemula

3. Manuscript atau naskah

Metode berikutnya adalah Manuscript atau naskah. Berbeda dengan metode sebelumnya, metode ini diterapkan dengan membaca naskah atau materi yang telah dipersiapkan secara lengkap. Metode ini biasa dilakukan oleh pejabat atau mereka yang memberi sambutan di acara formal.

Metode ini dilakukan agar tidak tejadi kesalahan dalam penyampaian karen setiap kata yang diucapkan dalam acara formal akan dijadikan figur oleh masyarakat luas. 

Kategori :