Dalam video tersebut, sang mama yang pakai baju oren terlihat mengajak anaknya untuk berpartisipasi dalam sebuah kegiatan yang menyimpang dan dianggap di luar nalar oleh banyak orang. Sayangnya, anak tersebut tampak tertekan dan seolah-olah dipaksa oleh ibunya untuk melakukan aksi tersebut.
Video tersebut mengundang berbagai reaksi dari netizen. Banyak yang merasa kasihan dengan kondisi anak yang terlihat terpaksa dalam video tersebut. Netizen menyayangkan tindakan sang ibu yang dinilai tidak sesuai dengan etika dan norma-norma dalam mendidik anak.
Beberapa netizen bahkan mengajak yang lain untuk melaporkan tindakan tersebut karena dianggap melanggar undang-undang perlindungan anak.
Netizen yang melihat video viral tersebut mengungkap tindakan tak pantas ibu dengan anaknya tersebut.
Sang anak diminta untuk menjilat area pribadi milik ibunya yang berbaju oren tersebut.
BACA JUGA:Link Nonton dan Unduh Video Terbaru Tiara Aurelie, 'Nahan Keringetan Jadi Basah'
Identitas ibu berbaju oren tersebut masih belum diketahui dan masih diburu oleh netizen.
Video ini mirip dengan kasus ibu dan anak baju biru viral yang sebelumnya telah viral. Maka dari itu hingga saat ini kasus video ibu baju oren viral masih diselidiki dan saat kami telusuri belum terungkap identitas aslinya.
Rasa penasaran netizen membuat mereka berbondong-bondong mencari link download video ibu baju oren viral tersebut di berbagai platform, termasuk TikTok, Twitter, Instagram, Videy.co, Doodstream, dan media penyimpanan online lainnya.
Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, video ibu baju oren viral tersebut terdapat dua adegan.
Berikut Linknya:
LINK NONTON dan DOWNLOAD VIDEO "MAMA BAJU OREN LAGI MAU" VERSI LENGKAP
Banyak dari mereka yang mencari video tersebut dengan tujuan untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi dalam video tersebut. Mereka ingin melihat aksi yang dilakukan oleh ibu berbaju oren viral agar dapat mengambil pelajaran dan menghindari tindakan serupa di masa mendatang.
Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi aksi yang melanggar aturan dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang lain, khususnya anak-anak.