JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Elektabilitas Ridwan Kamil dan Anies Baswedan berada di posisi teratas hasil survei.
Ridwan Kamil dan Anies Baswedan diprediksi bakal bertarung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta pada Pilkada Serentak 2024.
Meski elektabilitas keduanya sangat tinggi, namun menurut pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, A Bakir Ihsan, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil harus memerlukan sosok cawagub yang bisa mengimbangi kekurangan mereka.
Bakir menekankan bahwa untuk Anies, pemilihan cawagub dari parpol nasionalis bisa menjadi strategi yang tepat untuk menetralisir stigma politik identitas yang melekat padanya.
"Kalau bisa mendapatkan wakil yang bisa menetralisir (tuduhan politik identitas) itu maka Anies akan semakin kuat," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu 5 Juni 2024.
BACA JUGA:
- PDIP Pertimbangkan Duet Anies Baswedan-Prasetyo Edi di Pilkada Jakarta 2024
- Anies Baswedan Maju ke Pilkada Jakarta? Begini Saran PDI Perjuangan
Sementara itu, Bakir juga menyoroti pentingnya pendamping yang visioner dan memiliki track record bagus bagi Ridwan Kamil untuk mencerminkan citra kota metropolitan Jakarta dengan baik.
"Untuk wakil sosok yang visioner yang juga punya track record bagus, sehingga gubernur terpilih Jakarta betul-betul mencerminkan kota metropolitan," imbuhnya.
Dalam spekulasi cawagub Ridwan Kamil, nama Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep juga muncul sebagai opsi yang memungkinkan.
Bakir menegaskan bahwa dalam politik, segala kemungkinan bisa terjadi, dan status Kaesang yang merupakan putra bungsu Presiden Joko Widodo bisa menjadi nilai tambah.
"Itu menguatkan Pak Ridwan Kamil misalnya secara personal punya modal tapi juga dengan dukungan wakil yang sebenarnya punya efek Jokowi itu kan masih bisa dirasakan," paparnya.
Diketahui berdasarkan hasil survei Arus Survei Indonesia dalam simulasi 15 nama, eks gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungguli mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
BACA JUGA:
Elektabilitas Simulasi 15 Nama:
- Ridwan Kamil 30,5%
- Anies Baswedan 29,0%
- Heru Budi Hartono 7,0%
- Ahmad Sahroni 6,8%
- Tri Rismaharini 4,0%
- Ahmad Riza Patria 2,8%
- Kaesang Pangarep 2,0%
- Erwin Aksa 1,8%
- Abdullah Azwar Anas 1,5%
- Mardani Ali Sera 1,3%
- Bima Arya 0,5%
- Ahmed Zaki Iskandar 0,3%
- Airin Rachmi Diany 0,3%
- Bahlil Lahadalia 0,3%
- Hendrar Prihadi 0,3%
- Tidak tahu/tidak jawab 12,0%
"Sebanyak 59,0% warga DKI Jakarta mengaku masih mungkin mengubah pilihan (swing voters) terkait pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024, sementara yang mengatakan tidak akan berubah (strong voters) 32,3%, dan yang tidak tahu/tidak jawab 8,8%," ujar Direktur Eksekutif ASI, Ali Rif'an, dalam keterangannya Selasa, (7/5/2024).