Bahaya Bromat Dalam Air Mineral Kemasan yang Mengancam Kehidupan Sehari-hari

Rabu 05-06-2024,13:40 WIB
Reporter : Marta Saras
Editor : Dimas Satriyo

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Kandungan bromat berlebih dalam air mineral dapat menimbulkan gangguan kesehatan, umumnya gangguan kesehatan yang terjadi adalah masalah pencernaan seperti mual, muntah, sakit perut, dan diare. 

Bromat dengan kadar yang tinggi jika dikonsumsi secara terus-menerus dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan gangguan ginjal, gangguan sistem saraf, tuli, bahkan kanker. 

Tingginya kandungan bromat di salah satu minuman kemasan itu dikhawatirkan dapat memicu kanker. Apalagi air mineral kemasan adalah salah satu minuman yang dikonsumsi masyarakat di segala usia.

Bromat sendiri merupakan senyawa yang terbentuk saat disinfeksi air minum kemasan dilakukan. Bromat muncul saat terjadi reaksi dengan bromin alami yang bisa ditemukan di sumber mata air. Bromat adalah senyawa kimia yang dapat terbentuk selama proses ozonisasi air minum, dan dalam konsentrasi yang tinggi, senyawa ini dapat memiliki dampak serius pada kesehatan manusia.

BACA JUGA:

Pembentukan bromat dalam air minum yang didisinfeksi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mulai dari konsentrasi ion bromida, pH sumber air, jumlah ozon, dan waktu reaksi yang digunakan untuk mendesinfeksi air.

Melansir Department of Health New York State, setiap air mineral pasti memiliki kadar bromat di dalamnya. Namun, untuk memperkecil risiko terjadinya kanker akibat minum air kemasan mengandung bromat, maka ditetapkan batas aman kandungan zat ini di air mineral.

Mereka yang minum sekitar dua liter sehari, dengan standar air minum 10 mikrogram per liter, risiko kankernya memang lebih besar, yakni sekitar seperenam dari tingkat tersebut.

Selain itu, meningkatnya risiko terkena kanker seumur hidup akibat meminum air ini setiap hari memiliki tingkat risiko sedang, yaitu sekitar dua dari sepuluh ribu.

Perkiraan paparan dan risiko ini mungkin terlalu berlebihan karena kebanyakan orang tidak akan mengonsumsi dua liter air yang mengandung bromat sesuai standar seumur hidup mereka.

Perlu kita ketahui juga bahwa senyawa Bromat tidak menghasilkan warna ataupun rasa dalam air, sehingga air minum dalam kemasan yang mengandung senyawa Bromat tidak akan berubah warna ataupun memiliki rasa lebih manis ataupun lebih pahit.

Dampak kesehatan dari Bromat yang sedang ramai diperbincangkan adalah rasa mual, muntah, nyeri perut, diare, muntah darah, gangguan sistem saraf pusat seperti hilangnya reflek dan kelelahan berlebihan, gangguan darah seperti anemia, dan pembengkakan paru. Sebagian besar gangguan kesehatan ini dapat sembuh setelah mendapat penanganan medis. 

BACA JUGA:

Namun terdapat juga efek kesehatan akibat senyawa Bromat yang tidak dapat sembuh atau kembali seperti semula, yaitu gagal ginjal dan tuli pada pendengaran. Namun hal ini dapat terjadi jika seseorang mengkonsumsi senyawa Bromat sebanyak ribuan kali lebih banyak dibandingkan dengan yang terdapat pada jumlah standar senyawa Bromat pada air minum dalam kemasan.

Dikutip dari Kementrian Perindustrian, pengujian kandungan bromat menggunakan alat Ion Chromatography (sesuai SNI 3554:2015 tentang Cara Uji Air Mineral dalam Kemasan) telah menambahkan beberapa parameter kimia, dan salah satunya adalah senyawa Bromat. 

Kategori :