Viral! Aksi Bullying Remaja Perempuan di Bogor, Polisi Langsung Garcep Cari Pelaku

Senin 27-05-2024,16:17 WIB
Reporter : Adi Wirman
Editor : Gatot Wahyu

Jokowi menegaskan, agar jangan sampai ada siswa yang takut maupun ketakutan di sekolah. Presiden juga mendorong seluruh pemangku kepentingan di dunia pendidikan agar mengutamakan pencegahan dalam mengatasi persoalan kekerasan, perundungan, maupun pelecehan di lembaga pendidikan.

Tidak lupa diingatkan untuk mengutamakan hak-hak peserta didik, utamanya para korban kekerasan maupun pelecehan.

“Jangan sampai kasus bullying ditutupi, tapi diselesaikan. Biasanya, terus bullying ini ditutup-tutupi untuk melindungi nama baik sekolah. Saya kira yang baik adalah menyelesaikan dan memperbaiki,” ucap Jokowi.

Jokowi tak ingin ada siswa yang ketakutan dan tertekan jika berada di lingkungan sekolah. Dia juga meminta guru mengutamakan pencegahan dan memprioritaskan hak para korban yang mengalami kekerasan, perundungan, dan pelecehan.

"Saya menaruh harapan besar kepada Bapak/Ibu guru untuk menjadi ujung tombak, menciptakan lingkunagn sekolah yang nyaman, menciptakan lingkungan sekolah yang aman bagi anak-anak kita," tutur Jokowi

BACA JUGA:

"Utamakan pencegahan, utamakan hak-hak anak kita utamanya para korban," sambungnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Unifah Rosyidi menyampaikan hal senada.

Unifah menegaskan, PGRI sudah sejak lama menegaskan komitmennya untuk menolak perundungan, kekerasan, maupun pelecehan di lingkungan pendidikan, utamanya sekolah.

“Jadi PGRI sudah lama sekali menyampaikan, di sekolah harus ada zona aman dan nyaman. Termasuk bullying kepada guru juga enggak boleh, misal ih.. guru Oemar Bakri pake sepeda butut, tidak boleh. Jadi itu sudah lama sekali kami suarakan. Sekolah harus menjadi lingkungan yang kondusif,” tegas Unifah.

Kategori :