BOGOR, RADARPENA.CO.ID - Aksi bullying kembali viral di media sosial. Aksi bullying dilakukan sekelompok remaja terhadap remaja perempuan di Bogor.
Dari video yang beredar, korban nampak dipukuli dan ditendangi para pelaku. Tak hanya itu, rambut korban juga sempat dijambak atau ditarik pelaku.
Kasus bullying yang viral tersebut langsung disikapi aparat kepolisian setempat. Kepala Satuan Reserse Krimanal (Kasat Reskrim) Polres Bogor, AKP Teguh Kumara mengatakan bahwa aksi bullying terjadi di Wilayah Tamansari, Kabupaten Bogor tepatnya di kawasan Bogor Nirwana Rood (BNR) dekat pasar bersih.
"Tamansari sudah kita dalami laporan polisi juga sudah kita terima hari ini, tadi dari PPA sudah turun ke lapangan untuk cek tkp nanti kedepanya melakukan pendalaman lagi saksi saksi siapa saja alat bukti video juga sudah kita amankan juga," kata Akp Teguh kepada wartawan saat ditemui di Mako Polres Bogor, Senin 27 Mei 2024.
BACA JUGA:
- Viral! Korban Kasus Bullying di Depok Sampai Nangis Merintih Kesakitan Saat Disiksa
- Bagaimana Menghentikan Bullying? Simak 6 Cara Ini dan Beri Tahu Anak Sejak Dini
Menurut Teguh, korban dari aksi bullying berstatus pelajar dan juga seorang remaja perempuan. Saat ini korban sendiri masih belum bisa dimintai keterangan karena masih menunggu hasil visum dan cek psikologis.
"Identitas pelakunya juga sedang di dalami entah dewasa atau anak anak. Motif sedang kita dalami juga. Rencananya selesai tkp periksa tambahan korban dan pelaku juga saling kenal," ucap Akp Teguh.
Jokowi Sedih Kasus Bullying Masih Terjadi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa sekolah harus bisa menyelesaikan kasus bullying atau perundungan yang terjadi belakangan ini, bukan malah menutup-nutupinya.
Jokowi menyebutkan, sekolah biasanya hanya menutup-nutupi kasus bullying karena khawatir akan membuat nama sekolah tersebut menjadi semakin buruk.
"Jangan sampai kasus bullying ditutup-tutupi, biasanya kasus bullying ini ditutup-utupi untuk memlindungi nama baik sekolah. Saya kira yang baik adalah menyelesakan dan memperbaiki," kata Jokowi saat menbuka Kongres XXIII Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Sabtu, 2 Maret 2024.
Bahkan, Jokowi mengaku khawatir banyaknya kasus bullying, kekerasan, dan pelecehan yang menimpa para siswa akhir-akhir ini. Jokowi mengatakan, kasus-kasus tersebut juga memakan korban.
BACA JUGA:
- Kemenhub Perluas Layanan Mudik Gratis Motor 2024 hingga Jawa Timur, Cek Syarat dan Ketentuannya
- Tiba di Pelabuhan Patimban, 6.600 Ton Beras Impor dari Vietnam Banjiri Pasar Indonesia
- Update Harga Bahan Pokok di Seluruh Indonesia Sabtu 2 Maret 2024: Cabai Merah Tembus Rp47.250 per Kilogram
Jokowi menyatakan kasus perundungan, kekerasan, maupun pelecehan kepada siswa atau pelajar tak boleh lagi terjadi di Indonesia. Menurut dia, sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi siswa untuk belajar dan bermain.
"Sekolah harus menjadi safe house, harus menjadi rumah aman bagi siswa-siswa kita untuk belajar, untuk bertanya, untuk berkreasi, untuk bermain, untuk bersosialisasi," ucapnya.