Mengenal Biodiesel Bahan Bakar Ramah Lingkungan Pengganti Solar, Begini Proses Pembuatannya

Sabtu 25-05-2024,09:30 WIB
Reporter : Verly
Editor : Putri Indah

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Seiring berjalannya waktu kebutuhan akan bahan bakar minyak terus meningkat, dikarenakan perkembangan industry dan kebutuhan masyrakat sehari-hari.

Hal ini mengakibatkan eksploitasi energi yang tidak terkendali, yang berdampak pada menipisnya cadangan minyak bumi.

Atas dasar kekhawatiran kebutuhan minyak dunia, munculah ide untuk mengembangkan bahan bakar yang ramah lingkungan.

Solusi yang tengah digerakan saat ini adalah mengembangkan sumber energi yang terbarukan dan berkelanjutan serta ramah lingkungan, yakni bahan bakar nabati berupa biodiesel.

BACA JUGA:

Biodiesel adalah jenis bahan bakar alternatif yang terbuat dari sumber-sumber alami seperti minyak nabati atau lemak hewan. 

Bahan bakar ini memiliki sifat-sifat yang mirip dengan bahan bakar diesel konvensional yang digunakan dalam mesin diesel, namun dengan beberapa keuntungan tambahan.

Biodiesel dibuat dengan proses yang disebut transesterifikasi, di mana minyak nabati atau lemak hewan dicampur dengan bahan kimia tertentu seperti metanol atau etanol, dan kemudian dipanaskan dan dicampur untuk menghasilkan biodiesel dan gliserol. 

Biodiesel yang dihasilkan dari proses ini dapat digunakan langsung sebagai bahan bakar untuk mesin diesel, atau dicampur dengan bahan bakar diesel konvensional untuk menghasilkan campuran biodiesel-diesel yang lebih umum digunakan.

Biodiesel adalah alternatif bahan bakar yang menjanjikan untuk mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan bahan bakar fosil konvensional. 

Namun, penggunaannya harus dipertimbangkan dengan hati-hati dan diproduksi dengan cara yang bertanggung jawab untuk meminimalkan dampak negatifnya pada lingkungan dan kesehatan manusia.

Di Indonesia, bahan baku utama untuk produksi biodiesel adalah minyak kelapa sawit. 

Indonesia adalah produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia dan penggunaan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku biodiesel telah menjadi kontroversial karena masalah deforestasi dan dampak sosialnya.

Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program biodiesel nasional yang disebut B20, yang mengharuskan campuran 20% biodiesel dan 80% diesel konvensional dalam bahan bakar diesel. 

Program ini diluncurkan pada tahun 2016 dan bertujuan untuk meningkatkan penggunaan biodiesel dalam transportasi dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar diesel.

Kategori :