Canggih, Toilet di Jepang Jadi Minat Objek Wisatawan Asing, Rela Bayar Rp520 Ribu untuk Ikut Tur

Jumat 19-07-2024,10:00 WIB
Reporter : Nia Audina
Editor : Putri Indah

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Kali ini Jepang memiliki wisata terbaru dan agak berbeda dari wisata-wisata sebelumnya, bahkan turis wisatawan Jepang rela antri dan membayar mahal untuk mengikuti tur wisata ini. 

Jepang memiliki alasan untuk membuat program wisata tur toilet. Reuters mengabarkan tur ini diinisiasi oleh Penelope Panczuk. Tur toilet sengaja dibuat untuk meningkatkan kenyamanan publik secara artistik melalui film Perfects Days, yang masuk nominasi Oscar. 

Film itu bercerita soal pekerja keberhasilan toilet di distrik Kota Shibuya. Dalam tur ini, turis akan diajak untuk berkeliling toilet umum di Tokyo. Selama dua jam, turis akan dibuat takjub dengan berbagai jenis toilet dengan segala kecanggihannya. 

Karena selain bersih, 17 toilet umum di Shibuya cantik dan berteknologi canggih. Serombongan turis rela bayar Rp 520 ribu untuk ikut tur toilet.

Takao Karino, turis 69 tahun asal Osaka mengatakan, "Tidak ada lagi hal yang seperti ini di Jepang, kan? Ini tidak biasa, unik, sejujurnya ini brilian. Saya juga benar-benar gembira dapat mengunjungi berbagai tempat wisata di Shibuya.”

BACA JUGA:

Toilet bundar yang dikunjungi Karino itu adalah buah kreasi desainer Inggris Miles Pennington.

Toilet lain yang mereka kunjungi dirancang oleh para arsitek Jepang terkemuka seperti Kengo Kuma, sang desainer stadion Olimpiade Tokyo yang telah direnovasi, dan peraih Penghargaan Pritzker, Tadao Ando.

Proyek Toilet Tokyo, yang dimulai tahun 2020 oleh organisasi nirlaba The Nippon Foundation, merekrut para kreator untuk merombak 17 toilet umum di distrik Shibuya guna mempromosikan aksesibilitas dan keramahtamahan yang artistik. 

Toilet-toilet itu pada awalnya tidak dimaksudkan untuk menjadi destinasi wisata. Namun, pemerintah daerah Shibuya melihat ada peluang untuk memperluas daya tarik wisata daerah itu selain Shibuya crossing, tempat penyeberangan yang terkenal ramai di luar stasiun kereta Shibuya.

Manajer Asosiasi Wisata Shibuya, Yumiko Nishi, mengatakan, pihaknya ingin menyingkirkan apa yang disebut sebagai empat K oleh orang-orang Jepang; kurai (gelap), kitanai (kotor), kusai (bau), dan kowai (menyeramkan) yang kerap diasosiasikan dengan toilet umum. 

Berbeda dengan toilet biasa, toilet baru itu aksesibel, bersih, terang, dan bahkan anak-anak pun dapat menggunakannya dengan mudah. Nishi menduga itulah penyebab toilet mulai mendapat banyak perhatian.

Ia menambahkan, "Kami ciptaan toilet umum yang luar biasa ini dan dengan menggunakannya, kami ingin menggerahkan para turis ke daerah-daerah yang kurang banyak dikunjungi di Shibuya, agar orang-orang dapat mleihat toilet-toliet itu sambil menikmati distrik ini, bukan di sekitar stasiun saja.”

BACA JUGA:

Tur toilet dimulai pada bulan Maret dan bertepatan dengan pemulihan tajam dalam bidang pariwisata setelah pandemi COVID-19 berakhir. Pra pengunjung datang ke Jepang pada laju yang mencapai rekor, juga berkat penurunan nilai yen yang membuat wisata ke Jepang terjangkau oleh begitu banyak penggemar wisata budaya.

Kategori :