JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Ruben Onsu, seorang presenter dan pengusaha, mengidap penyakit langka yang dikenal sebagai Empty Sella Syndrome (ESS). Penyakit ini menyerang struktur tulang di dasar tengkorak, yang mengelilingi dan melindungi kelenjar pituitari, yang berada di dasar otak. Kelenjar pituitari berfungsi sebagai produsen hormon tertentu dan mengendalikan pelepasan hormon dari kelenjar lainnya.
BACA JUGA:Keluarga Ruben Onsu Kembali Menjadi Sensasi: Dari Masalah Kesehatan hingga Konflik Rumah Tangga
BACA JUGA:7 Rekomendasi Tempat Wisata di Bandar Lampung, Jelajahi Pesona Alam dan Budaya
Apa itu Empty Sella Syndrome?
Empty Sella Syndrome (ESS) adalah kondisi di mana sella turcica, rongga tulang di dasar otak yang menampung kelenjar pituitari, tampak kosong atau mengalami penyempitan. Kelenjar pituitari bertanggung jawab atas produksi berbagai hormon penting dalam tubuh, seperti hormon pertumbuhan, tiroid, dan adrenal.
Penyebab ESS belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor yang diduga berperan adalah:
- Trauma kepala
- Tumor otak
- Radioterapi pada kepala
- Infeksi otak
- Penyakit autoimun
- Kelainan genetik
Gejala Empty Sella Syndrome:
Gejala ESS bervariasi dan tidak selalu muncul. Beberapa orang mungkin tidak merasakan gejala sama sekali, sementara yang lain mungkin mengalami:
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Pusing
- Gangguan penglihatan
- Gangguan keseimbangan
- Kehilangan memori
- Depresi
- Kecemasan
Pengobatan Empty Sella Syndrome:
Pengobatan ESS tergantung pada gejalanya. Jika tidak ada gejala, tidak diperlukan pengobatan. Namun, jika gejalanya mengganggu, beberapa pilihan pengobatan yang tersedia antara lain:
- Terapi hormon untuk menggantikan hormon yang kekurangan
- Obat untuk meredakan sakit kepala dan gejala lainnya
- Pembedahan dalam kasus yang jarang terjadi
BACA JUGA:Kondisi Terkini Ruben Onsu Membaik Setelah Dirawat di Rumah Sakit
BACA JUGA:Di Tengah Isu Konflik Rumah Tangga, Ruben Onsu Jatuh Sakit Parah Hingga Dilarikan ke Rumah Sakit
Kisah Ruben Onsu dengan Empty Sella Syndrome:
Ruben Onsu awalnya merasakan gejala seperti sakit kepala, badan lemas, dan penglihatan kabur. Ia sempat dirawat di rumah sakit karena diduga mengalami stroke. Namun, setelah pemeriksaan lebih lanjut, ia didiagnosis mengidap ESS.
Kabar ini tentu menjadi pukulan bagi Ruben Onsu dan keluarganya. Ia harus menjalani berbagai pengobatan dan terapi untuk mengendalikan kondisinya. Namun, Ruben Onsu tetap tegar dan berusaha menjalani hidup dengan normal.
Kisah Ruben Onsu dengan Empty Sella Syndrome menjadi pengingat bahwa kesehatan adalah hal yang sangat penting. Kita harus menjaga pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi penyakit sejak dini.