JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Dalam dunia militer dikenal istilah Intelijen. Intelijen militer adalah bagian militer yang fokus mengumpulkan, menganalisis, melindungi dan penyebaran informasi mengenai musuh, wilayah dan cuaca di wilayah operasi. Aktivitas intelijen dilaksanakan dalam berbagai tingkat dari taktik sampai strategi selama waktu damai atau perang.
Khusus di Indonesia tokoh Intelijen yang paling terkemuka adalah Jenderal TNI (HOR) (Purn) Prof. Dr. Abdullah Mahmud Hendropriyono, ST, SH, MH.
Bisa dipastikan seluruh Masyarakat Indonesia pernah mendengar namanya. Wajah dan suaranya kerap menghiasi layar-layar kaca di Indonesia terutama saat sedang membahas tema seputar intelijen di dalam kemiliteran.
Hendropriyono adalah penggagas Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) yang berada di Sentul Bogor Jawa Barat. Juga menggagas Dewan Analis Strategis (DAS), Badan Intelijen Negara (BIN), Sumpah Intelijen,Mars Intelijen, Ia juga yang menetapkan hari lahir Badan Intelijen, Pencipta Logo dan Pataka BIN serta mempopulerkan Jika Intelijen adalah sebagai Cabang "Ilmu" dan menggali.
BACA JUGA:Dikenal Memiliki Kedekatan yang Kental, Prabowo Pilih Sjafrie Sjamsoedin Jadi Menteri Pertahanan
BACA JUGA:Kaesang Maju di Pilkada Depok, Komentar Jokowi Dihujat Netizen
Nama AM Hendropriyono sudah sangat familiar di seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Mulai dari lapis atas sampai lapis bawah, setidaknya pernah mendengar namanya.
A.M. Hendropriyono lahir pada 7 Mei 1945. Ia merupakan tokoh Intelijen dan Militer Indonesia. Gelar Profesor berhasil diraihnya dalam cabang ilmu Filsafat Intelijen sebagai ilmu yang ditekuninya. Sampai akhirnya iapun diberi julukan Master of Intelligence. Gelar Profesor tersebut adalah gelar pertama yang diraih AM Hendropriyo di dunia.
Selain itu, AM Hendropriyono pernah menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan RI dalam Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan. Hendropriyono pernah menjabat sebagai Ketua Partai yakni Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dari tanggal 27 Agustus 2016 sampai dengan 13 April 2018.
Karir Militer AM Hendropriyo tergolong cukup cemerlang, bahkan ia banyak mendapatkan pendidikan kemiliteran di Luar Negeri (LN). Jebolan Akademi Militer di magelang tahun 1967 ini pernah mengenyam pendidikan Militer di Australian Intelligence Course di woodside tahun 1971.
Selanjutnya pernah mengikuti pendidikan Militer di United States Army Command and General Staff Collage di Fort Leavenworth, Amerika Serikat tahun 1980. .
Pendidikan dan keterampilan Militer AM Hendropriyono terus berlanjut. Beberapa Keterampilan Militer yang pernah diikutinya antara lain Para Komando, terjun tempur statistik, terjun bebas militer (Millitary Free Fall) dan Penembak Mahir.
Tak hanya berhasil meniti karir di puncak dalam bidang Kemiliteran. AM Hendropriyo juga berprestasi dalam bidang gelar akademik.
Mulai dari Jenjang s1 sampai S3 alias di doktor berhasil dilahap yang juga banyak menerima gelar kehormatan dari berbagai Adat yang ada di Indonesia.
AM Hendropriyono Juni 2009 berhasil meraih gelar Doktor (Dr) dari Universitas Gajah Mada (UGM) untuk bidang Ilmu Filsafat dengan predikat Cumlaude. Sampai akhirnya pada tanggal 7 Mei 1994 atau tepat usianya yang ke-49 dirinya dikukuhkan sebagai Guru besar dalam bidang Ilmu Filsafat Intelijen dari Sekolah Tinggi Intelijen Negara.