Jaringan Narkoba Freddy Pratama dengan Lab Terlengkap Digerebek! Dunia Terguncang

Rabu 15-05-2024,12:42 WIB
Reporter : Dimas Satriyo
Editor : Dimas Satriyo

Sebagian besar dari lebih dari 150 orang di daftar hukuman mati Indonesia dihukum karena kejahatan narkoba, sekitar sepertiganya adalah warga negara asing. Eksekusi terakhir di negara ini terjadi pada 2016, ketika seorang Indonesia dan tiga warga asing ditembak oleh regu tembak.

Widada mengatakan polisi mendapatkan informasi tentang lab "clandestine" setelah menginterogasi seorang tersangka pengedar narkoba yang ditangkap dalam penggerebekan April di Jakarta pada lab serupa yang diduga dimiliki oleh bandar narkoba Freddy Pratama.

Widada mengatakan salah satu pria yang ditangkap bulan ini, LM, adalah akuntan Pratama dan terlibat dalam pengoperasian lab narkoba di Jakarta sebelum pindah ke Bali untuk menghindari penangkapan. Dia ditangkap di rumah kontrakan dekat Kuta, sebuah lokasi wisata terkenal, dengan 6 kilogram (13,2 pon) sabu-sabu.

 

Widada mengatakan IV dan MV dituduh sebagai investor dan pembuat narkoba di lab Bali, sementara KK dituduh menjual narkoba untuk mereka. Polisi juga mencari dua pengedar lain, pria Ukraina yang diidentifikasi sebagai RN dan OK.

Memakai seragam tahanan berwarna oranye, para tersangka diarak dengan tangan terikat dalam konferensi pers di Denpasar, ibu kota provinsi Bali.

Polisi menyita ratusan kilogram bahan kimia prekursor untuk ekstasi dan peralatan untuk menanam ganja, termasuk lampu ultraviolet dan sistem penyiraman otomatis.

 

Tahun lalu, Mahkamah Konstitusi Indonesia menolak uji materi undang-undang narkotika yang akan membuka jalan untuk legalisasi ganja untuk keperluan medis.

Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan mengatakan Indonesia adalah pusat penyelundupan utama meskipun memiliki beberapa undang-undang narkoba paling ketat di dunia, sebagian karena sindikat narkoba internasional menargetkan populasi mudanya.

Kategori :