JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Weton Jawa merupakan sistem dalam kalender pada suku Jawa yang berasal dari Zaman Hindu-Budha. Berbeda dengan kalender Gregorian yang banyak digunakan sekarang.
Weton Jawa yang menggunakan wuku dan pasaran untuk menentukan hari-hari tertentu ini ada asal-usul dibaliknya. Weton Jawa digunakan untuk menentukan kapan waktu yang baik untuk orang Jawa melakukan ritual apapun upacara tertentu.
Maka asal-usul dan sejarahnya menarik untuk diketahui. Dalam kalender Jawa, satu pekan terdiri dari tujuh hari yang ditambahkan dengan lima hari pasaran Jawa. Lima hari pasaran Jawa itu terdiri dari Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.
Arti dari hari pasaran merujuk pada arah kehidupan jiwa manusia yang disebut dengan istilah "Sedulur Papat Lima Pancer". Artinya, nama-nama hari tersebut digunakan sebagai titik penerangan seseorang menurut hari kelahirannya.
BACA JUGA:
- Simak Kalender Jawa Lengkap dengan Weton Mei 2024, Bisa Jadi Penentu Hari Spesial
- Diramalkan Bernasib Baik, Pemilik 8 Weton Ini akan Mengalami Keberuntungan pada Masa Tua
Dalam istilah ini, terdapat lima arah dalam jati diri manusia, yaitu Lor, Kidul, Wetan, serta Pancer (Tengah). Istilah Tengah merujuk pada pusat kosmis (semesta) manusia Jawa, sedangkan kata Pancer berarti Ego, atau manusia itu sendiri.
Arah kiblat ini juga terkait dengan perjalanan hidup manusia, yang hidupnya, selalu ditemani juga oleh sedulur papat lima pancer. Sedulur papat juga memiliki arti lain yakni Kawah, Getih, Puser, dan Adhi Ari-ari. Letak sedulur papat ini sejalan dengan arah kiblat manusia Jawa.
Kawah berwarna putih, berada di sebelah Timur (Wetan, Witan) yang dikenal sebagai pembuka jalan kelahiran. Getih, berwarna merah di sebelah Selatan.
Puser, berwarna hitam di sebelah Barat. Adhi Ari-ari, berwarna kuning di sebelah Utara. Sedangkan Pancer berada di tengah, yaitu Mar atau Marti yang keluar lewat Margahina secara lahiriah.
Penamaan tersebut berasal dari nama-nama roh atau leluhur zaman terdahulu, yaitu Batara Legi, Batara Pahing, Batara Pon, Batara Wage, dan Batara Kliwon.
Weton atau wetonan pertama biasanya dilakukan pada hari ke 35 setelah bayi lahir yang juga diperingati dengan upacara nyelapani.
Setiap orang Jawa mempunyai weton karena weton sendiri memiliki arti kelahiran sesuai dengan hari pasaran. Sejak dahulu kala, hari pasaran yang berjumlah lima itu digunakan untuk menentukan dibukanya pasar bagi para pedagang.
Sistem weton Jawa memiliki banyak kegunaan bagi orang Jawa. Selain membantu dalam menentukan hari-hari tertentu, sistem ini juga membantu orang Jawa untuk mengatur kehidupan mereka.
Selain itu, sistem weton Jawa juga bermanfaat untuk menentukan waktu pantangan dan waktu berpuasa. Sistem ini juga bisa membantu orang Jawa dalam menentukan hari baik dan buruk untuk melakukan berbagai kegiatan.
Sistem weton Jawa juga digunakan untuk menentukan musim-musim panen dan juga untuk menghitung jumlah hari dalam setahun.