Tak hanya itu, penggunaan teknologi Vidio Assistent Referee (VAR) yang telah dijadwal kan pada 1 Juli 2024 mendatang sangat tidak memungkinkan.
Yuk kita ulik lebih dalam mengenai tentang VAR di sepak bola.
Vidio Assistent Referee (VAR) ini merupakan teknologi yang membantu wasit dalam membuat keputusan selama pertandingan sepak bola.
Peran dan fungsi VAR adalah untuk melakukan intervensi kepada wasit jika ada kejadian yang jelas salah (Clear and obious error) dari keputusan pada suatu insiden.
Siapa saja perangkat VAR?
- Wasit VAR
- AVAR (Assistent VAR) atau yang memantau pertandingan melalui layar vidio di VOR (Vidio Operator Room), dibantu oleh
- RO (Replay Operator).
VAR dan AVAR memberikan saran kepada wasit utama tentang keputusan yang harus diambil, tetapi keputusan akhir tetap di tangan wasit utama.
Prinsip Penggunaan VAR:
1. Gol/Tidak Gol
- Pelanggaran tim penyerang dalam membangun atau mencetak gol (handball, foul, offside, dll)
- Bola keluar dari permainan sebelum gol
- Keputusan gol/tidak gol
- Pelanggaran yang dilakukan oleh penjaga gawang dan atau penendang pada saat melakukan tendangan pinalti
- Proses atau cara oleh penyerang atau pembela yang menjadi langsung
- Terlibat dalam permainan jika tendangan pinalti memantul dari tiang gawang, mistar gawang atau penjaga gawang.
2. Tendangan Pinalti/Tidak ada tendangan pinalti
- Pelanggaran tim penyerang menjelang insiden penalti (handball, foul, offside, dll)
- Bola keluar dari permainan sebelum kejadian
- Lokasi pelanggaran (di dalam atau di luar area penalti)
- Tendangan penalti salah diberikan
- Pelanggaran tendangan penalti tidak dihukum.
3. Kemungkinan Kartu Merah Langsung (Bukan kartu kuning kedua/caution)
- Dogso (menolak gol atau peluang mencari tujuan yang jelas), terutama posisi penyerang dan posisi pemain lain
- Pelanggaran yang serius
- Perilaku kekerasan, menggigit atau meludahi orang lain
- Menggunakan tindakan yang menyinggung, menghina atau kasar.
4. Kesalahan Identifikasi (Kartu Merah atau Kartu Kuning)
Jika wasit menghukum suatu pelanggaran dan kemudian memberikan kartu kuning atau merah kepada pemain yang salah dari tim yang melakukan pelanggaran (yang dihukum), identitas pelaku dapat ditinjau kembali, pelanggaran sebenarnya itu sendiri tidak dapat ditinjau ulang kecuali berkaitan dengan gol, insiden penalti atau kartu merah langsung.