Setelah mengunjungi Jakarta, perjalanan Paus akan berlanjut ke Papua Nugini hingga tanggal 9 September.
Yang mana tema yang digunakan berbeda yaitu "Ajari Kami Berdoa".
Logo kunjungan tersebut menampilkan sebuah salib yang menggambarkan warna-warna yang dimaksudkan untuk mengingatkan matahari terbit dan terbenam di Papua Nugini.
Di salib itu terlihat seekor Burung Cendrawasih yang juga melambangkan Papua Nugini.
Setelah dari Papua Nugini, Paus akan melanjutkan perjalanan ke Timor Leste hingga 11 September.
Logo kunjungannya ke Timor Leste menampilkan tangan Paus yang sedang memberkati, sementara di belakangnya terlihat peta Timor Leste.
Di bagian atas terlihat logo kunjungannya yang berbunyi, "Semoga iman Anda menjadi budaya.
BACA JUGA:Bacaan Dzikir Malam dan Sunnah Berwudhu Sebelum Tidur Lengkap dengan Arab, Latin dan Artinya
BACA JUGA:5 Pemain Punggawa Terlibat Kasus Narkoba, Timnas Vietnam Terancam Gagal Total di AFF Cup 2024
BACA JUGA:Pj Gubernur Jabar Terbitkan SE Study Tour, Buntut Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana
Perhentian terakhir Paus di Asia adalah dengan mengunjungi Singapura pada 11-13 September.
Logo perjalanannya menggambarkan sebuah salib, yang terinspirasi oleh bintang yang membimbing para Majus, Ekaristi, dan lima bintang pada bendera Singapura.
Di kedua sisi salib terdapat semboyan yang berbunyi, "Persatuan-Harapan".
“Persatuan” mengungkapkan persekutuan dan keharmonisan di antara umat beriman, baik di dalam Gereja maupun dalam konteks masyarakat dan hubungan keluarga.
Sementara itu, “Harapan” menunjukkan bahwa Perjalanan Apostolik akan menjadi mercusuar harapan bagi umat Kristiani di kawasan ini, terutama bagi mereka yang mengalami diskriminasi dan penganiayaan.