JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Ester Nurumi Tri Wardoyo adalah rising star di dunia bulutangkis Indonesia. Pemain muda kelahiran Jayapura, 26 Agustus 2004 ini, tengah mencuri perhatian dengan talentanya.
Karier Ester dimulai bersama klub PB Exist Jakarta. Bakatnya yang menjanjikan sudah terlihat sejak dini, terbukti dengan pencapaiannya sebagai peringkat 1 tunggal putri junior pada November 2022.
Prestasi itu pun mengantarkannya menuju Pelatnas PBSI untuk bergabung dengan para atlet nasional lainnya. Kini, Ester berlatih bersama kakaknya, Chico Aura Dwi Wardoyo, yang juga merupakan atlet bulutangkis Indonesia.
Ester Nurumi Tri Wardoyo dan Chico Aura Dwi Wardoyo, sepasang kakak beradik yang mendedikasikan dirinya untuk menjadi atlet badminton Indonesia. Tak banyak yang tahu kalau mereka kakak beradik jika dilihat dari mukanya, namun jika dilihat dari namanya, pasti langsung paham bahwa mereka saudara kandung. Kini Chico berusia 25 tahun dan Ester 19 tahun, berjarak tujuh tahun dengan Chico, Ester menekuni jalannya juga sebagai atlet seperti kakaknya.
Tampil sebagai tunggal kedua di partai ketiga, Ester Dwi Wardoyo memastikan kemenangan Indonesia 3-0 setelah memenangkan laga rubber game sengit atas wakil Thailand Supanida Katethong dengan skor 19-21, 21-19, 21-19 dalam tempo 83 menit.
Keduanya benar-benar dipandang baik dan dipercaya warga Indonesia untuk mewakili Indonesia dalam pertandingan kelas dunia. Kepercayaan ini harus dipegang oleh kakak beradik ini, agar mereka terus memberikan potensi terbaiknya bagi Indonesia. Khususnya di laga semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 yang menjadi harapan Badminton Lovers Indonesia untuk memulangkan dua piala kebangaan bulutangkis beregu dunia ini.
BACA JUGA:
- Profil Ester Nurumi Tri Wardoyo, Atlet Tunggal Putri yang Kini Jadi Sorotan di Uber Cup 2024
- Jadwal Perempat Final Spain Master 2024, Ester Nurumi Tantang An Se-Young Live di BWF TV
Ester tak hanya berprestasi di level junior. Ia turut membawa pulang medali perunggu beregu putri pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 2023. Pencapaian tersebut menjadikannya sebagai salah satu pemain muda yang diandalkan Indonesia di masa mendatang.
Saat ini, Ester tengah berada di peringkat 60 dunia untuk nomor tunggal putri (per 9 Mei 2023). Peringkat tersebut diprediksi akan terus meningkat seiring dengan jam terbang dan pengalaman bertandingnya yang semakin bertambah.
Kekalahan Gregoria, Siti/Ribka, dan Ester membuat Indonesia kalah 0-3 dari China dan harus finis sebagai runner up Uber Cup 2024.
Usai pertandingan, Ester mengaku banyak mendapat pelajaran dari Uber Cup 2024. Dia mencatat ada tiga hal yang harus dievaluasi oleh dirinya yaitu mengatasi situasi, cara bermain, dan mentalitas.
"Saya belajar banyak di turnamen ini, bagaimana mengatasi situasi di poin-poin kritis, cara bermain dan mental saya juga harus ditingkatkan," ucap Ester.
Meski kalah, Ester mengaku sudah mengeluarkan kemampuan maksimal dalam pertandingan ini.
"Tadi walaupun belum berhasil, saya merasa permainan saya sudah cukup baik. He Bing Jiao juga lawan yang tidak mudah, dia sangat berpengalaman. Dari kemarin sudah diskusi dengan pelatih tentang bagaimana cara bermain melawannya dan tadi Puji Tuhan bisa menerapkan apa hasil diskusi itu," ucap Ester.
"Tim sudah tertinggal 0-2 dan saya merasa tegang saat masuk lapangan. Tapi berbarengan dengan tegang, saya merasa excited ingin membuktikan kalau kita masih bisa," kata Ester menambahkan.
Ester juga bercerita bahwa tampil di final Uber Cup 2024 adalah mimpi yang menjadi kenyataan.
"Tiga tahun lalu, saya ada mendukung tim berlaga di final Piala Thomas di Aarhus, saat itu terbayang ingin rasanya berlaga di final sebesar Piala Thomas dan Uber dan bersyukur di tahun 2024 ini kami tim Uber Indonesia bisa merasakan itu. Rasanya senang dan bangga," kata Ester.