Perilaku ini juga disebut sebagai guilt-tripping. Guilt-tripping adalah sejenis strategi manipulatif yang melibatkan mempermalukan atau menyalahkan seseorang agar mereka mematuhi permintaan. Tak jarang, hal ini dilakukan oleh orangtua pada anaknya tanpa disadari.
3. Pola asuh egosentris
Pola asuh egosentris biasanya tidak memperlakukan anak-anak dengan empati atau menunjukkan cinta tanpa syarat kepada anak-anak mereka.
Orangtua yang egosentris sangat berorientasi pada pencapaian dan prestasi anak sesuai keinginannya, tanpa mengetahui bakat dan potensi asli anak.
Orangtua dengan jenis ini juga kerap membuat anak merasa bahwa anak berutang budi karena paksaan secara emosional.
Maka dari itu, jenis pola asuh ini kerap kejam dan kasar terhadap anak-anak, sementara di depan orang lain akan bersikap berbeda.
BACA JUGA:
- 6 Cara Tepat Mendidik Anak Tanpa Kekerasan, Bikin Hati Orangtua Tenang
- 7 Kata-Kata Terlarang yang Diucapkan Orangtua Kepada Anak Menurut Ahli
4. Menghina dan penindasan emosional
Penindasan emosional ditandai dengan ejekan, cemoohan, pengucilan, dan ancaman. Seluruh hal tersebut termasuk dalam tindak bullying pada anak. Dalam jangka panjang, penggunaan hinaan dan ancaman akan berdampak pada harga diri anak.
Tidak hanya itu, anak juga akan tumbuh dengan rasa percaya diri yang rendah. Kasus terburuk bahkan akan menyebabkan anak terus menyalahkan dirinya sendiri.
5. Menyangkal emosi anak
Untuk membesarkan anak-anak yang bahagia dan puas, orangtua harus menjaga komunikasi tetap terbuka. Ini tidak hanya berarti memberitahu anak apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan, tetapi juga memberi mereka ruang untuk berbicara dan berbagi pendapat.
Memastikan emosi anak akan membuat anak merasa aman dan dimengerti, yang memang menjadi tugas orangtua untuk membuat anak merasa demikian.
Sebaliknya, jika orangtua hanya menyangkal emosi anak, sang anak akan menderita dalam membangun kepercayaan diri. Tak hanya itu, anak juga akan tumbuh dalam perilaku yang membuatnya memendam emosi, alih-alih menyalurkannya secara positif.
6. Mengatur dan memerintah
Beberapa orangtua mencoba untuk mengontrol anak-anak mereka secara berlebihan dan hal ini sering kali secara tidak sadar sudah melakukan pembullyan terhadap anak.