Dampak Gempa Garut, Puluhan Rumah Warga dan RS Rusak Parah dan Hancur

Senin 29-04-2024,07:46 WIB
Reporter : Marta Saras
Editor : Lebrina Uneputty

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Gempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024 dengan berkekuatan M6,5 membuat sejumlah rumah dan rumah sakit rusak berat dan hancur tak bersisa. 

Dari data sementara yang diperoleh, jumlah bangunan rumah milik warga yang rusak dilaporkan terus bertambah.

Dari 25 rumah, tiga di antaranya rusak parah, sementara 22 lainnya mengalami kerusakan sedang. Di samping itu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk juga mengalami kerusakan.

Untuk kerusakan yang terdata sementara yakni 4 unit rumah RB, 11 unit rumah RS, 5 unit rumah RR, 7 unit rumah terdampak, 1 unit sarana kesehatan RS, 1 unit sarana kesehatan RR, 1 unit sarana kesehatan terdampak, 2 unit sarana ibadah terdampak, dan 1 unit sarana Pendidikan terdampak.

Dampak kejadian tersebut juga membuat, empat orang mengalami luka ringan, dengan dua orang di Kecamatan Pameungpeuk, satu orang di Kecamatan Cisompet, dan satu lagi di Kecamatan Singajaya.

BACA JUGA:

Sementara, Polres Garut dan aparat gabungan langsung gelar apel siaga bencana sebagai langkah penanggulangan bencana.

Apel siaga dihadiri personil Polres Garut, Kodim 0611 Gatut BPBD, Satpol PP, Damkar dan Tagana berlangsung Minggu pagi, sekitar pukul 02.00 WIB.

Untuk diketahui, gempa Garut terjadi pada Sabtu malam 27 April 2024 pukul 23.29 WIB. Lokasi pusat gempa berada pada 8.42 Lintang Selatan, 107.26 Bujur Timur.

Lokasi gempa itu berada pada 151 km Barat Daya Kabupaten Garut dengan kedalaman 10 km dan tidak berpotensi tsunami.

Gempa bumi yang berpusat pada kedalaman 10 kilometer ini tidak hanya dirasakan di Garut, tetapi juga merambah ke Sukabumi, Bandung, Tasikmalaya, Tangerang, Bogor, Jakarta, Kebumen, Banyumas, Cilacap, Bantul, Sleman, Kulonprogo, Trenggalek, dan Malang.

Meski begitu, tidak ada potensi tsunami yang akibat gempa tersebut.

Pusat sumber gempa bermagnitudo 6,2 itu, menurut BMKG, berada di laut yang berjarak kira-kira 156 kilometer ke arah barat daya Kabupaten Garut.

Pemicunya, deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat.

Kategori :