JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menghimbau kepada masyarakat kepada para pencari kerja usai Lebaran 2024 agar berhati-hati.
Pasalnya, banyak ditemukan info lowongan kerja yang mencantumkan logo Kemnaker tanpa izin.
"Halo Rekanaker, mengingat masih ditemukannya pengumuman lowongan kerja yang mencantumkan logo Kementerian Ketenagakerjaan tanpa izin, Minaker ingatkan lagi ya," tulis Kemnaker dikutip dari instagram @kemnaker, dikutip Rabu 17 April 2024.
- BACA JUGA:Simak Daftar 25 Instansi Pemerintah dan Rincian ASN yang Akan Segera Pindah ke IKN
- BACA JUGA:Siao-siap! BBM Pertalite Dibatasi, Ini Jenis Motor yang Terancam Kena Larangan
Kemnaker menegaskan, agar para pencari kerja berhati-hati terhadap informasi lowongan kerja tidak bertanggung jawab yang beredar dengan mencatut nama ataupun logo Kemnaker.
Untuk mendapatkan informasi lowongan kerja terpercaya bisa diakses melalui media sosial resmi Kemnaker atau di laman https:// karirhub.kemnaker.go.id/
Sebelumnya, Kemnaker telah mengingatkan juga para pencari kerja agar berhati-hati saat mencari lowongan pekerjaan. Alasannya, saat ini banyak lowongan kerja bodong dengan tawaran yang menggiurkan.
Misalnya saja ada lowongan kerja yang menawarkan gaji yang sangat tinggi sehingga sangat menarik bagi pelamar.
Namun ujung-ujungnya justru perusahaan yang menawarkan kerja tersebut meminta kepada pelamar untukmengirim atau mentransfer uang terlebih dahulu.
- BACA JUGA:Bos Apple Tim Cook Kunjungi Prabowo di Jakarta: Saya Berharap Dapat Bekerja Sama
- BACA JUGA:Rilis September 2024, Ini Bocoran Spesifikasi iPhone 16 dengan Fitur AI Generatif
Berikut enam ciri lowongan kerja bodong dengan tawaran yang menggiurkan tapi isinya omong kosong:
- Menggunakan email dan website gratisan yang memiliki kemiripan domain perusahaan terkait.
- Media penyebaran via SMS, dengan respon cepat dan buru-buru untuk mengajak interview.
- Melakukan telepon langsung menyampaikan kiriman balasan lalu minta untuk ditindaklanjuti.
- Menawarkan gaji tinggi, padahal level yang ditawarkan hanya sebagai staf biasa.
- Mencantumkan foto karyawan atau hal yang terkait dengan perusahaan untuk meyakinkan korbannya.
- Meminta untuk mengirimkan sejumlah uang untuk biaya administrasi atau keperluan lainnya.