Uskup Australia Ditikam saat Sampaikan Khotbah Melalui Live Streaming, Pelaku Diamankan Polisi

Rabu 17-04-2024,04:33 WIB
Reporter : Nia Audina
Editor : Dery Sutardi

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID -  Uskup Mar Mari Emmanuel sedang memimpin kebaktian keagamaan di altar Gereja Christ The Good Shepherd di Wakeley, barat daya Sydney, pada Senin 15 April 2024. Acara kebaktian tersebut disiarkan secara live streaming pada pukul 7 malam (waktu setempat).

Siaran langsung misa menunjukkan jemaah mengerumuni Emmanuel sebelum ditusuk, dikutip dari laman Guardian, pada Senin, 15 April 2024. Pemimpin gereja ini menjadi terkenal selama pandemi COVID-19, lantaran bisa mengumpulkan banyak pengikut online.

Tiba-tiba Uskup Mar didekati oleh seorang pria yang menikam kepalanya beberapa kali secara tiba-tiba. Pemimpin gereja itu terlihat terjatuh ke lantai dan teriakan para pengikutnya terdengar saat mereka bergegas ke arahnya untuk membantunya sebelum siaran langsung terhenti.

Beberapa media memberitakan, tersangka menggunakan pena sebagai senjata untuk menyerang dirinya yang memperoleh banyak pengikut online selama pandemi Covid-19 dan pernah mengunjungi Jalur Gaza.

BACA JUGA:

Operasi polisi sedang berlangsung di Wakeley, setelah adanya laporan penikaman. Petugas yang tergabung dalam komando area kepolisian Kota Fairfield mendatangi lokasi di Welcome Street, Wakeley menyusul laporan sejumlah orang ditikam.

Petugas menangkap seorang pria dan dia dibawa polisi untuk proses penyelidikan. Sejumlah orang juga dilaporkan terluka akibat insiden penusukan ini dan sedang dirawat oleh paramedis ambulans.

Masyarakat diimbau menghindari kawasan tersebut. Sementara itu, pihak berwenang New South Wales (NSW) mengonfirmasi bahwa seorang pria telah ditangkap sementara empat korban berusia antara 20 dan 60 tahun terluka.

“Salah satu korban berusia 50-an tahun yang terluka akibat tusukan telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut,” kata juru bicara tersebut.

Sementara itu, Uskup Emmanuel dirawat di Rumah Sakit Liverpool, Sydney dan dipastikan dalam kondisi stabil.

Polisi kini melancarkan penyelidikan atas motif penyerangan tersebut, yang juga memicu kemarahan publik setelah sekitar 5.000 pengikutnya dilaporkan berkumpul di luar gereja segera setelah kejadian mengejutkan tersebut.

BACA JUGA:

Polisi Australia mendefinisikan pelanggaran teror sebagai tindakan yang dimotivasi oleh ideologi. Investigasi masih berlangsung, kata Webb, namun para penyelidik yakin bahwa ini adalah kasus ekstremisme agama.

Remaja tersebut diduga melontarkan komentar-komentar kepada uskup ketika ia mendekat, yang "berpusat pada agama", dan polisi percaya bahwa melancarkan serangan selama kebaktian yang disiarkan langsung dimaksudkan untuk "mengintimidasi tidak hanya kepada umat paroki yang hadir, tetapi juga umat paroki yang menonton online".

Komisaris Webb mengatakan tersangka bertindak sendirian, dan meski diketahui polisi, dia tidak termasuk dalam daftar pengawasan teror.

Kategori :