Sosok Gilbert Lumoindong, Pendeta Gereja Bethel Indonesia yang Pimpin 8000 Jemaat

Selasa 16-04-2024,14:02 WIB
Reporter : Iksan Agus A.
Editor : Lebrina Uneputty

Saat masih berusia 10 tahun dokter memvonis Gilbert menderita penyakit syaraf otak.

Saat itu, kata dokter kemampuan otaknya secara berangsur-angsur turun.

Bersama orang tua, Gilbert yang tinggal di kawasan Tebet Jakarta selatan tersebut, aktif memohon kesembuhan.

Hinggga akhirnya kedua orang tuanya mulai aktif mendatangi Suatu Persekutuan Doa (PD) untuk memohon doa kesembuhan bagi anak mereka.

Rumah Gilbert yang dekat dengan sekolah anak-anak berkebutuhan khusus, membuat dia kerap bersedih dan menangis.

Bukan hanya kedua orang tua yang aktif berdoa untuk  kesembuhan sang anak, Pendeta Gilbert sendiri saat itu, turut aktif mencari kesembuhan.

Gilbert kecil sering menghadiri ibadah kebaktian kebangunan Rohani (KKR) yang saat itu sebenarnya diperuntukkan bagi orang dewasa.

Pada saat hamba Tuhan memanggil para jemaat yang memohon agar diberi kesembuhan, Gilbert kecil tak ingin ketinggalan dan turut maju untuk  didoakan.

Ajaibnya Gilbert Lumoindong justeru sembuh, dari penyakit syaraf otak,dan otaknya berkembang dengan sangat baik, dan sampai duduk di bangku SMA bisa menjadi juara kelas dan lulus dengan nilai yang tinggi.

Waktu pertama berkhotbah, Gilbert justru mampu memberikan yang terbaik bagi jemaah Gereja Bethel kala itu.

Pasalnya ia hanya menggantikan pendeta yang asli karena sedang absen.

Gilbert Emanuel Lumoindong yang sudah menyelesaikan pendidikan pelatihan School of Ministry milik Morris Cerullo dan pernah mengikuti kursus Alkitab di Gereja Bethel Indonesia Mawar Sharon bisa menyelesaikan khotbahnya dengan baik.

Pada tahun 2007 Gilbert bekerja sebagai seorang Gembala Jemaat. Ia memimpin sekitar 8000 jemaat yang bergabung dalam Gereja Bethel Indonesia (GBI)Flow Fellowship yang memiliki misi, ''Menegakkan Kerajaan Allah dalam Kebenaran dan Kasih, "

 

Kategori :