JAKARTA, RADARPENA.CO.ID- Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Muhammad Jusuf Kalla mengajak semua umat Muslim untuk memaafkan Pendeta Gilbert Lumoindong. Apalagi, menurut pria yang akrab disapa JK itu, permintaan maaf disampaikan Gilbert secara tulus dan tanpa paksaan.
"Mari kita memaafkan. Karena tadi (Pendeta Gilbert) sudah minta maaf," ujar JK di kediamannya, Senin 14 April 2024.
Sebelumnya, ceramah Gilbert viral di media sosial akibat potongan video ceramahnya yang menyinggung soal zakat dan salat.
BACA JUGA:Pertamina Buka Suara Terkait Dampak Harga BBM di Indonesia di Tengah Konflik Panas Israel-Iran
Dalam ceramahnya itu Gilbert membandingkan zakat umat Islam yang 2,5 persen, sementara Kristen 10 persen.
Dalam potongan video, Gilbert juga menjelaskan zakat 10 persen itu membuat umatnya tidak perlu repot bergerak dalam ibadah.
Sementara, umat Islam harus salat karena membayar zakat hanya 2,5 persen.
Gilbert juga sempat memperagakan gerakan mirip salat. Gerakan tersebut yaitu duduk dalam salat yang menurutnya merupakan gerakan paling sulit dan tidak semua orang mampu melakukannya.
Jusuf Kalla saat ditemui Gilbert, juga meminta kepada seluruh umat Muslim untuk tidak termakan dengan viralnya dengan video yang tersebar di media sosial.
BACA JUGA:Pendeta Gilbert Minta Maaf dan Temui JK, Klarifikasi Ceramahnya soal Zakat dan Shalat
Apalagi, JK mendapat penjelasan dari Gilbert bahwa video ceramahnya yang viral itu sudah dipotong-potong dan diedit.
"Jadi, bagi seluruh umat Islam yang sudah melihat video itu, jangan dilihta video itu hanya itu saja. Tapi sebenernya itu ada latar belakangnya, dan ada editan yang kalau itu (tersebar) cukup berbahaya," kata JK lebih lanjut.
Sementara Gilbert, dalam permohonan maafnya mengatakan, video ceramahnya menjadi viral karena telah dipotong dan diedit. Sehingga tidak memuat penjelasan dalam versi lengkap.
Gilbert mengaku, tidak ada maksud dan niatan untuk megolok-olok umat Muslim melalui ceramahnya tersebut.
"Dengan segala kerendahan hati meminta maaf karena kegaduhan yang ada," ucap Gilbert.