JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Serangan Iran terhadap Israel merupakan serangan balasan atas aksi penyerangan terhadap konsulat Iran di Damaskus pada Senin, 1 April 2024 lalu sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
Imbas serangan Iran ke Israel, sirene peringatan serangan udara berbunyi di Yerusalem dan terdengar di Israel utara dan selatan, terutama di wilayah Negev, di wilayah Shomron dan di wilayah Laut Mati.
Kedua negara terancam perang terbuka dengan mengandalkan senjata masing-masing. Serangan drone Iran berisiko meningkatkan eskalasi regional karena Amerika Serikat (AS) berjanji memberikan dukungan "kuat" kepada Israel.
Serangan Iran terjadi ketika proksi Teheran di Irak, Lebanon, Suriah dan Yaman melancarkan serangkaian serangan terhadap sasaran-sasaran Israel dan Barat sejak tanggal 7 Oktober, ketika Hamas yang didukung Iran melancarkan serangan teror yang menghancurkan di Israel selatan, sehingga memicu serangan membabi buta Tel Aviv ke Gaza, Palestina.
BACA JUGA:
- Perang Iran-Israel Pecah, Pemerintah Ambil Langkah Darurat Bagi Ratusan WNI di Teheran
- Puluhan Rudal Iran Serang Israel, Netanyahu Telepon Joe Biden
Ketegangan kedua negara bermula dari serangan misterius menimpa Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada awal April lalu. Serangan ini mencuatkan dugaan bahwa Israel menjadi dalang di balik insiden tersebut, mengeskalasi ketegangan antara kedua negara.
Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dengan tegas menyatakan bahwa Iran tidak akan tinggal diam menghadapi apa yang disebutnya sebagai "kejahatan pengecut". Raisi menegaskan bahwa Iran akan membalas dendam atas serangan tersebut.
"Setelah kekalahan dan kegagalan berulang kali melawan keyakinan dan kemauan para pejuang Front Perlawanan, rezim Zionis telah memasukkan pembunuhan buta dalam agendanya dalam perjuangan menyelamatkan diri," tegas Raisi dalam pernyataan resmi di situs kantornya.
Serangan terhadap konsulat Iran ini tidak hanya meningkatkan ketegangan antara Iran dan Israel, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik di wilayah yang sudah lama dipenuhi dengan ketegangan politik dan militer.
Berdasarkan laporan Global Firepower, kekuatan militer Iran lebih unggul dibandingkan dengan Israel. Dari 145 negara, angkatan bersenjata Iran menempati peringkat ke-14 sebagai militer terkuat di dunia.
Sementara Israel berada di peringkat ke-17, tiga peringkat setelah Iran. Dikutip dari Tehran Times, kekuatan militer Iran didominasi oleh sumber daya manusia, kekuatan darat, kekuatan angkatan laut, sumber daya alam, sumber daya keuangan, dan logistik. Sementara kekuatan militer Israel unggul dalam hal kekuatan udara dan geografi.
Berikut persaingan Iran vs Israel dalam data, mana yang lebih unggul?
Jumlah Populasi
- Iran : 87.6 juta
- Israel : 9.04 juta
SDM
- Iran : 49.05 juta
- Israel : 3.80 juta