JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - PT Jasa Marga mencatat, sebanyak 471.794 kendaraan telah kembali ke Jakarta Bogor Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) pada arus balik selama Rabu-Jumat atau 10-12 April 2024.
Adapun dari total keseluruhan kendaraan tersebut kembali melalui empat Gerbang Tol (GT) Utama yakni GT Cikupa, GT Ciawi, GT Cikatama dan GT Kahurip.
"Jumlah kendaraan yang kembali ke Jabotabek tersebut baru mencapai 25,2 persen dari prediksi arus balik sebesar 1,86 juta kendaraan pada periode H1 s.d H+7 Hari Raya Idul Fitri 1445 H melalui empat gerbang tol utama tersebut," kata Marketing and Communication Department Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Faiza Riani dalam keterangan tertulis, Sabtu, 13 April 2024.
- BACA JUGA:H+3 Lebaran 2024, Pengunjung Ragunan Tembus 112 Ribu Orang
- BACA JUGA:Duh! 16 Ribu Kendaraan Alami Saldo E-Toll Kurang Saat Arus Mudik Lebaran 2024
Ia mengatakan total volume lalin yang kembali ke wilayah Jabotabek ini meningkat 20,4 persen jika dibandingkan lalin normal dengan total 391.796 kendaraan.
"Jika dibandingkan dengan periode Lebaran 2023, total volume lalin ini lebih rendah 6,9 persen dengan total 506.646 kendaraan," kata dia.
Sementara itu, lanjutnya untuk distribusi lalu lintas kembali ke Jabotabek dari tiga arah yaitu dengan mayoritas sebanyak 225.882 kendaraan atau 47,9 persen dari arah Timur Trans Jawa dan Bandung.
Kemudian 137.738 kendaraan atau 29,2 persen dari arah Barat (Merak), dan 108.174 kendaraan atau 22,9 persen dari arah Selatan atau Puncak.
Faiza mengimbau masyarakat yang saat ini masih berada di kampung halaman untuk mengatur waktu perjalanan kembali ke Jabotabek.
- BACA JUGA:Daftar 10 Makanan Termahal di Dunia Tahun 2024, Ada yang Mencapai Setengah Miliar per Kilogram
- BACA JUGA:Catat! Pendaftaran Pembelian LPG 3Kg dengan KTP Ditutup 3 Mei 2024
Menurut dia, periode arus balik sendiri memiliki jumlah hari yang cukup pendek jika dibandingkan dengan arus mudik dengan puncaknya diprediksi akan terjadi pada Senin,15 April 2024.
“Untuk itu, kami imbau masyarakat untuk bisa kembali lebih cepat sebelum waktu yang diprediksi menjadi puncak arus balik atau bagi yang memiliki kelonggaran waktu, untuk menunda setelah prediksi arus balik puncak," pungkasnya.