TOKYO, RADARPENA.CO.ID-Jepang akan mencabut penangguhan pendanaan untuk Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA).
Keputusan itu menyusul langkah negara-negara lain, termasuk Australia dan Kanada, yang juga telah memutuskan untuk kembali mendanai.
Menteri Luar Negeri Jepang, Yoko Kamikawa mengatakan peran UNRWA dalam mengatasi krisis Gaza sangat diperlukan. Yoko bertemu dengan Ketua UNRWA Philippe Lazzarini di Tokyo pada pekan lalu.
BACA JUGA:RS Al Shifa di Kota Gaza Luluh Lantak Diduduki Zionis Israel
"Jepang akan mencabut moratorium kontribusi keuangannya kepada UNRWA. Dan memberikan bantuan sambil memastikan dan mengonfirmasi kelayakan dana Jepang," kata Kamikawa seperti dilansir Reuters, Selasa 2 April 2024.
Jepang adalah donor terbesar keenam bagi UNRWA. Akan tetapi, Tokyo bersama 15 negara lainnya setelah sejumlah staf UNRWA dituduh terlibat dalam serangan Hamas ke Israel.
Akibatnya, operasi badan PBB tersebut di Jalur Gaza menjadi kacau di tengah berkecamuknya perang. Dia menuturkan, ada sekitar Rp557 miliar dari dana yang direncanakan semula oleh Jepang, telah siap untuk dicairkan untuk UNRWA.
Seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Jepang kemudian mengatakan pada konferensi pers bahwa Tokyo tidak dapat mengomentari tuduhan Israel.
BACA JUGA:Otoritas Palestina: Netanyahu Hambat Bantuan ke Jalur Gaza
Sebab, hal itu masih diselidiki oleh Kantor Layanan Pengawasan Internal PBB.
UNRWA telah memecat beberapa stafnya menyusul tuduhan Israel tersebut.
Belakangan, dikatakan bahwa beberapa karyawan yang dibebaskan ke Gaza dari tahanan Israel dilaporkan telah ditekan oleh otoritas zionis.
Ini untuk memberikan pernyataan palsu bahwa staf tersebut ikut serta dalam serangan 7 Oktober 2023 lalu. Hal itu terungkap lewat laporan UNRWA pada Februari 2024 lalu.
Tinjauan terpisah terhadap aktivitas dan netralitas UNRWA yang dipimpin oleh mantan Menteri Luar Negeri Prancis, Catherine Colonna. Diperkirakan akan menerbitkan laporan akhirnya pada akhir bulan ini.