Mengenal Leptospirosis, Penyakit Berbahaya yang Bisa Membuat Nyawa Melayang

Selasa 26-03-2024,10:38 WIB
Reporter : Marta Saras
Editor : Lebrina Uneputty

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Baru-baru ini media sosial ramai membahas tentang penyakit ini, pasalnya ada seorang pria asal Boyolali, Jawa Tengah dilaporkan meninggal dunia karena terkena Leptospirosis di RSUD Fatmawati, Solo, pada Kamis, 21 Maret 2024.

Saat dikonfirmasi, Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali membenarkan adanya informasi tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Puji Astuti mengatakan pria berusia 57 tahun merupakan warga Desa Jeron, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali.

"Menurut hasil laboratorium yang kami terima iya. Positif Leptospirosis," kata Puji saat dihubungi melalui telepon, pada Senin, 25 Maret 2024.

Berita kasus kematian akibat Leptospirosis pun viral hingga membuat publik was-was. Bagaimana tidak, penyakit ini disebabkan oleh kencing tikus. Kondisi tersebut bisa menimpa siapa saja.

BACA JUGA:

Terlebih jika banyak tikus yang berada di area tempat tinggal. Sehingga, bisa saja barang-barang yang berada di rumah berpotensi dikenai bekas tikus. Bukan hanya bekas tikus, air kencing hewan tipe muridae ini juga sangat berbahaya.

Penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira yang tersebar melalui urin hewan, terutama tikus. Namun, tidak hanya tikus, hewan lain seperti anjing, sapi, dan babi juga dapat menjadi pembawa bakteri ini, dilansir melalui Cleveland Clinic. 

Penyakit ini bisa menyebar ke manusia melalui kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi dari urin hewan tersebut. Penyakit leptospirosis dapat menyebabkan berbagai gejala yang mirip dengan flu, sehingga sering kali tidak terdeteksi atau disalahartikan.

Diketahui, gejala awal pada tubuh jika terkena Leptospirosis biasanya muncul dalam 5 hingga 14 hari setelah terinfeksi dan meliputi:

  • Demam tinggi disertai menggigil
  • Sakit kepala yang hebat
  • Rasa mual, muntah, dan hilangnya nafsu makan
  • Gangguan pencernaan seperti diare
  • Mata yang menjadi merah
  • Nyeri otot yang signifikan, terutama di area betis dan punggung bawah
  • Rasa sakit di perut
  • Kemunculan bintik-bintik merah pada kulit yang tidak menghilang saat ditekan

BACA JUGA:

Untuk pengobatan Leptospirosis dapat melibatkan penggunaan antibiotik, seperti doxycycline atau penicillin, yang biasanya efektif jika diberikan pada tahap awal infeksi. Untuk kasus yang lebih parah, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan untuk mengatasi penyakit ini.

Leptospirosis merupakan penyakit yang serius dan bisa berakibat fatal. Pengetahuan tentang penyakit leptospirosis atau kencing tikus sangat penting untuk mengurangi risiko terinfeksi.

Kategori :