JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Musim pancaroba, yang terjadi saat peralihan dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya, seringkali menjadi waktu yang rentan bagi kesehatan manusia.
Perubahan cuaca yang drastis dapat mempengaruhi daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit.
Berikut adalah beberapa penyakit yang sering timbul saat musim pancaroba beserta tips menjaga kesehatan Anda:
1. Flu dan Batuk
Perubahan suhu dan kelembaban udara dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap virus flu dan batuk. Gejala seperti demam, pilek, batuk, dan sakit tenggorokan sering kali muncul pada musim pancaroba.
Tips:
- Tetaplah menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan secara teratur.
- Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit flu atau batuk.
- Jaga kebersihan lingkungan sekitar Anda, terutama di tempat-tempat umum.
2. Demam Pada Anak-Anak
Anak-anak seringkali rentan terhadap demam selama musim pancaroba. Perubahan suhu eksternal dapat memengaruhi suhu tubuh mereka, sehingga menyebabkan demam.
Infeksi virus dan bakteri juga dapat dengan mudah menyebar di lingkungan sekolah atau tempat bermain, meningkatkan risiko terkena demam.
3. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Perubahan suhu udara yang drastis dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan atas, meningkatkan risiko terkena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Gejala umum ISPA meliputi pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan demam ringan.
Tips:
- Hindari paparan udara dingin atau terlalu lembab.
- Kenakan pakaian hangat saat cuaca dingin dan gunakan penutup mulut dan hidung jika diperlukan.
- Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
4. Alergi dan Asma
Perubahan pola cuaca dan peningkatan kadar polusi udara saat musim pancaroba dapat memicu reaksi alergi dan serangan asma pada orang yang rentan. Alergi biasanya ditandai dengan gejala seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, mata gatal, dan ruam kulit.
Tips:
- Hindari kontak dengan alergen yang memicu reaksi alergi, seperti debu, serbuk sari, bulu hewan, dan asap rokok.
- Gunakan masker saat berada di luar ruangan untuk mengurangi risiko terpapar polusi udara.
- Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai jika Anda menderita asma atau alergi yang parah.