Jangan memberi uang atau barang-barang modern kepada warga Baduy, karena mereka tidak mengenal uang dan tidak membutuhkan barang-barang tersebut. Jadi, kamu bisa sedikit menghargainya.
Jangan menginjak atau merusak tanaman, hewan, atau benda-benda yang dianggap sakral oleh warga Baduy seperti pohon beringin, sungai, atau batu nisan. Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung.
Jangan mengganggu atau mengkritik kegiatan atau ritual yang dilakukan oleh warga Baduy, seperti upacara adat, doa bersama, atau penyembuhan tradisional. Kamu juga tidak diperkenankan untuk mengenakan pakaian berwarna mencolok, seperti merah, kuning, atau hijau, karena warna-warna tersebut dianggap tabu oleh warga Baduy.
Terakhir, jangan mengkonsumsi minuman beralkohol, rokok, atau narkoba karena hal-hal tersebut dianggap haram oleh warga Baduy.
3. Alas kaki nyaman
Warga Baduy dalam masih memegang teguh adat istiadat untuk tidak memakai alas kaki, sedangkan warga Baduy luar sudah bisa pakai sandal.
Trekking di Baduy termasuk salah satu yang menantang. Jalan perkampungan Baduy bangun dengan menggunakan batu kali, sehingga cukup licin. Pakailah sepatu trekking yang tepat, agar bisa jalan-jalan dengan nyaman.
4. Bawa payung
Kampung adat Baduy berada di area perbukitan. Masih sangat hijau dan asri, area ini dilanda hujan hampir setiap hari. Bawalah payung agar kamu bisa tetap jalan-jalan.
BACA JUGA:Review Infinix 40 Note Series, HP Gaming Rp2,5 Jutaan Ditenagai Chipset Cheetah X1
5. Bawa botol minum
Ini jadi salah satu yang paling penting. Trekking di Baduy luar bisa sangat mengasyikkan, namun perlu diketahui bahwa jarak antar kampung dihubungkan dengan trekking yang menantang. Bawalah air minum sendiri dari pada membeli minuman di kampung tujuan, sehingga kamu tidak dehidrasi.
6. Bawa uang cash
Liburan tanpa membawa oleh-oleh rasanya jadi hal yang wajib dilakukan. Kebanyakan warga Baduy membuka rumahnya sebagai warung suvenir, ada yang berjualan kain, gelang sampai makanan dan minuman ringan. Uniknya di desa pertama dekat pintu masuk, banyak pedagang yang sudah tersentuh teknologi. Mereka menerima pembayaran lewat QRIS. Namun tidak dengan pedagang di kampung lain.
Semoga bermnafaat.